Bangga dan Haru Warnai Malang Autism Colors 2025, Anak-anak Surga Tampil Luar Biasa

Bangga dan Haru Warnai Malang Autism Colors 2025, Anak-anak Surga Tampil Luar Biasa
Salah satu penampilan luar biasa fashion show oleh anak-anak surga, membuat bangga dan haru. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Rasa bangga dan haru mewarnai pembukaan Malang Autism Colors (MACo) 2025, saat anak-anak surga tampil luar biasa – sebutan anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Dalam acara MACo 2025 yang diinisiasi oleh Malang Autism Center (MAC) di Main Hall Lantai 2 Malang Creative Center (MCC), Sabtu (25/10/2025).

Diawali dengan pembacaan Al Quran dengan hafalan surat Ar-Rahman sekitar 25 ayat (1 ain/rukuk) oleh Bima. Dilanjutkan fashion show oleh belasan anak-anak surga binaan MAC dan Omah Terapi Autis (OTA), diiringi lagu Jumbo sangat menyentuh hati bangga dan haru. Dan ditutup tiga lagu persembahan salah satu anak surga, disambut senandung bersama pengunjung dan diakhiri tepuk tangan.

Bacaan Lainnya

Pendiri Malang Autism Center (MAC), M. Cahyadi mengatakan, acara MACo 2025 bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat. Dengan menghapus stigma negatif bahwa anak anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) bukan penyakit, melainkan gangguan tumbuh kembang anak. Anak-anak surga jika terus dilatih dan diberikan ruang, maka akan menunjukkan kelebihannya secara luar biasa.

Penghargaan MAC kepada Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Pembina MAC Prof Mia Amiati. (rhd)
Penghargaan MAC kepada Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Pembina MAC Prof Mia Amiati. (rhd)

“Perjalanan cukup panjang, kami berdiri 2013, kemudian 2015 MAC dibuka untuk umum, 2022 berdiri OTA untuk keluarga tidak mampu. Untuk bisa menampilkan kelebihan anak-anak surga di sini, kami tidak bisa sendiri, butuh effort melalui kolaborasi lintas sektor. Dengan dukungan banyak donatur, Alhamdulillah OTA kini mampu membantu 18 anak autism dari keluarga kurang mampu,” seru Acai, sapaan akrabnya, kepada undangan yang hadir, Sabtu (25/10/2025).

Disebutkannya, MACo 2025 mengusung tema ‘Kolaborasi untuk Masa Depan Inklusif’ dan tagline ‘Together we colors the futures’. Menghadirkan seminar, kampanye sosial, ruang dialog, pemahaman dan apresiasi terhadap keberagaman tersebut. Serta ruang edukasi dan ekspresi bagi anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) di MCC, selama dua hari, Sabtu-Minggu (25–26/10/2025).

“Acara ini menjadi awal dari rangkaian kegiatan yang mengangkat tema inklusivitas dan apresiasi terhadap potensi individu dengan autism. Melalui berbagai kegiatan seperti pameran karya, pertunjukan seni, seminar edukatif, serta aktivitas interaktif,” terang Acai.

MACo 2025 menghadirkan dokter spesialis, terapis profesional, akademisi dan penggiat autism sebagai pembicara utama. Mereka berbagi ilmu, pengalaman, serta praktik terbaik dalam mendampingi tumbuh kembang anak dengan ASD.

Foto bersama jajaran Forkopimda plus, orang tua, peserta seminar dan pengunjung MCC dalam MACo 2025. (rhd)
Foto bersama jajaran Forkopimda plus, orang tua, peserta seminar dan pengunjung MCC dalam MACo 2025. (rhd)

Hadir di tengah euforia, Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengapresiasi, inisiatif MACo 2025 yang meluncurkan pakaian dengan warna-warna khusus. Dimana berfungsi sebagai identitas visual bagi anak-anak berkebutuhan khusus dengan autism, serta edukasi positif bagi masyarakat. Sekaligus mendorong terciptanya ekosistem inklusif bagi anak-anak surga, agar dapat tumbuh kembang dengan optimal.

“Saya mengapresiasi kegiatan ini, karena kita harus tahu ada anak-anak yang betul-betul harus kita fasilitasi dengan baik,” ucap Wahyu, didampingi jajaran kepala perangkat daerah terkait di Pemkot Malang.

Inisiatif pakaian khusus ini sangat membantu ketika anak-anak istimewa mengalami tantrum di ruang publik, dimana masyarakat seringkali salah menafsirkan. Dengan identitas ini, masyarakat diharapkan lebih sadar dan mampu merespons kondisi tersebut dengan bijak, tanpa perlu menjelaskan secara berulang kepada publik.

Disebutkannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen terus mewujudkan kota inklusif dan ramah bagi semua. Komitmen tersebut dibuktikan dengan sejumlah langkah dan capaian. Capaian ini semakin diperkuat oleh penghargaan kategori Nindya sebagai kota ramah anak dan disabilitas yang berhasil diraih Kota Malang.

“Terkait pendidikan, di sekolah SD SMP, kami mendapat penghargaan kategori Nindya terkait anak-anak istimewa ini. Mereka mendapat pendampingan saat masuk di sekolah, dibantu ahli anak, psikolog dan perguruan tinggi, serta kolaborasi dan tenaga pendamping mereka. Bahkan beberapa sekolah mendapat penghargaan seperti Jarik Mak Siti,” urai Pak Mbois ini.

Terkait dukungan fasilitas, pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini memastikan MCC telah dimanfaatkan secara maksimal. Termasuk ruang kelas bagi anak autism keluarga kurang mampu, pelatihan bakat minat hingga ruang praktik pelatihan kerja.

“Alhamdulillah MCC menjadi salah satu tempat untuk mereka (Malang Autism Center, red) membimbing dan mengarahkan anak-anak. Bahkan untuk usia dewasa, kami siapkan ruang pelatihan kerja (seperti dapur, robotik dan lainnya) di MCC,” terangnya.

Untuk diketahui Malang Autism Colors 2025 ini menghadirkan pembicara yaitu Prof. Dr. Mia Amiati, SH, MH, CMA, CSSL, komisaris independen Bank Mandiri serta narasumber lain dari tenaga medis, akademisi, hingga praktisi pendidikan. Hadir juga tamu VIP seperti pejabat dari Kejaksaan Tinggi, para Kepala Kejaksaan Negeri kota/kab di Jawa Timur, pimpinan instansi vertikal, swasta dan perbankan. (rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim