HISKI Malang Raih Penghargaan Nasional sebagai Komisariat Teraktif dan Produktif 2025

HISKI Malang Raih Penghargaan Nasional sebagai Komisariat Teraktif dan Produktif 2025
Ketua HISKI Malang (kanan) menerima penghargaan di KIK ke-34 BBPMP Provinsi Jawa Timur. (Seru.co.id/aan)

Surabaya, SERU.co.id – Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Malang menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. HISKI Malang dinobatkan sebagai “HISKI Teraktif dan Produktif Tahun 2025” dalam Konferensi Internasional Kesusastraan (KIK) ke-34 di Surabaya. Penghargaan ini menjadi apresiasi atas konsistensi HISKI Malang dalam mengembangkan berbagai kegiatan sastra berdampak luas di masyarakat.

Ketua HISKI Malang periode 2025–2029, Dr Dwi Sulistyorini SS MHum menyampaikan rasa syukurnya. Ia juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap capaian ini.

Bacaan Lainnya

“Terima kasih kepada para pembina dan penasihat HISKI Malang, ada Prof. Maryaeni, Prof. Djoko Saryono, Prof. Yuni Pratiwi dan Prof. Sugiarti. Begitu juga para senior, pengurus, anggota dan mitra, di antaranya Intrans Publishing, Saung Kanak dan Togamas, dan MGMP. Penghargaan ini adalah hasil kerja kolektif kita semua,” seru Dwi kepada SERU.co.id, Minggu (12/10/2025).

Menurut dosen sastra Universitas Malang ini, penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus berkarya, berinovasi dan berkreasi. Ia menegaskan, kepemimpinannya berfokus pada pengembangan ide dan kreativitas anggota HISKI Malang. Khususnya pengkajian sastra, pembelajaran dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Mari bergandengan tangan untuk merawat HISKI dan mewujudkan HISKI Berdampak. Kami ingin keberadaan HISKI dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” ajak Dwi.

Apresiasi juga disampaikan kepada Ketua Umum HISKI Pusat, Prof Dr Novi Anoegrajekti. Prof Nobi telah memberikan penghargaan sekaligus ruang bagi HISKI daerah untuk berkembang.

“Penghargaan ini menjadi pelecut semangat kami. Terutama untuk terus menjadi wadah produktif bagi akademisi, guru dan komunitas sastra di Malang Raya,” tambahnya.

Sebagai informasi, KIK ke-34 mengusung tema “Sastra dan Aktivisme Sosial”. 170 peserta dari seluruh Indonesia berpartisipasi dalam acara tersebut.

“Tema ini menegaskan peran sastra sebagai cermin, pengkritik dan pendorong perubahan sosial. Di tengah isu global dan lokal yang kompleks, kata-kata bisa membangkitkan kesadaran dan empati,” ujar Ketua Panitia, Prof Pratiwi Retnaningdyah MHum MA PhD.

Dalam kegiatan tersebut, HISKI juga meluncurkan 70 buku baru karya anggota HISKI dari berbagai daerah. Termasuk buku monumental Humaniora Digital. Sebuah kolaborasi 42 profesor dan akademisi sastra dari Aceh hingga Papua. (aan/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim