Kampung Pancasila, Strategi Wali Kota Eri Cahyadi Memberdayakan Warga Sukses Berkelanjutan

Kampung Pancasila, Strategi Wali Kota Eri Cahyadi Memberdayakan Warga, Sukses Berkelanjutan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (ist)

Surabaya, SERU.co.idWali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terus meluncurkan berbagai inovasi yang bertujuan mempermudah komunikasi dan memperkuat komitmen pemerintah dengan warganya. Salah satu program unggulan terbaru yang diluncurkan adalah Kampung Pancasila.

Program ini merupakan wujud nyata dari obsesi Eri Cahyadi untuk membentuk masyarakat Surabaya yang berdedikasi, mandiri, serta berkepribadian Pancasialis. Ia ingin nilai-nilai Pancasila tidak hanya menjadi semboyan, tetapi benar-benar hadir dalam kehidupan sehari-hari warga.

Bacaan Lainnya

Kampung Pancasila adalah julukan bagi wilayah atau RW yang dijadikan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. Tujuannya adalah menciptakan teladan kerukunan, toleransi, serta menjadi wadah pembelajaran Pancasila yang konkret di tengah masyarakat.

“Program Kampung Pancasila bukan sekadar label, melainkan gerakan terpadu untuk mengatasi berbagai persoalan sosial di lingkungan warga. Mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga stunting, seluruhnya menjadi fokus dalam program unggulan pemerintah kota Surabaya ini,” jelas Eri.

Ia menyebut bahwa program ini merupakan penyempurnaan dari program-program sebelumnya, seperti Green and Clean dan Surabaya Smart City, yang kini dilebur dalam satu gerakan terpadu.

“Semua program sebelumnya kini dijadikan satu dalam Kampung Pancasila. Tujuannya agar konsolidasi dan pergerakan masyarakat menjadi lebih efektif,” ujarnya.

Setiap RW yang ditetapkan sebagai Kampung Pancasila akan menjalankan empat pilar utama:

  • Pilar Lingkungan, mendorong kepedulian terhadap kebersihan, pengelolaan dan pemilahan sampah.
  • Pilar Ekonomi, menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui pelatihan dan pembentukan usaha mandiri, khususnya bagi pemuda.
  • Pilar Kemasyarakatan, menyelesaikan berbagai masalah sosial seperti anak putus sekolah, stunting, dan ketimpangan sosial.
  • Pilar Sosial Budaya, memperkuat nilai keguyuban, gotong royong, serta kepedulian sosial berbasis nilai-nilai agama dan budaya lokal.

Sebagai bagian dari Pilar Ekonomi, Pemkot Surabaya juga menggerakkan program nasional Koperasi Merah Putih. Koperasi ini dijalankan oleh pemuda di setiap kampung dan memiliki peran penting dalam membantu warga memulai usaha mandiri.

“Jika ada warga yang ingin buka toko, Koperasi Merah Putih akan membiayainya. Warga tersebut bisa mandiri dan mendapatkan keuntungan dari penjualan barang-barang yang dipasok oleh koperasi. Ini adalah cara kami untuk memutus rantai kemiskinan,” jelas Eri.

Gotong Royong, Kunci Keberhasilan Kampung Pancasila

Wali Kota Eri menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan aktif warga. Menurutnya, semangat keguyuban dan kepedulian sosial adalah kekuatan utama Kampung Pancasila.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa peran aktif warga. Jika ada tetangga yang kesulitan, informasikan kepada kami. Kepedulian ini adalah bagian dari amal ibadah, dan ini adalah landasan dari sila pertama Pancasila,” tegasnya.

Eri juga menekankan pentingnya akhlak dalam membangun kota. Menurutnya, pembangunan fisik tidak akan sempurna tanpa diiringi pembangunan moral dan spiritual.

“Pemerintah tidak bisa membangun kota tanpa akhlak yang baik. Karena itu, kami ingin seluruh elemen masyarakat ikut berperan di Kampung Pancasila. Misalnya, dalam program permakanan atau kegiatan sosial lainnya, agar bisa menjadi kekuatan moral dan sosial di masyarakat,” ujar Eri.

Menutup pernyataannya, Eri Cahyadi meminta dukungan doa dari seluruh elemen masyarakat agar program ini berjalan lancar dan memberi dampak positif yang luas.

“Saya minta doa dari seluruh masyarakat agar kota Surabaya senantiasa diberkahi dan warganya semakin guyub, kuat, dan sejahtera,” pungkasnya.(fai/ono)

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim