UB Serukan PBB Akui Kemerdekaan Palestina Tanpa Hak Veto AS

UB Serukan PBB Akui Kemerdekaan Palestina Tanpa Hak Veto AS
UB menggelar deklarasi dukungan kemerdekaan Palestina. (Seru.co.id/bas)

Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) menyatakan dukungannya secara tegas terhadap kemerdekaan Palestina. Pihaknya juga menyerukan, agar PBB mengakui kemerdekaan negara tersebut tanpa mengindahkan Amerika Serikat (AS), apabila negara tersebut menggunakan hak veto.

Rektor UB, Prof Widodo SSi MSi PhDMedSc mengungkapkan, deklarasi ini merupakan bentuk solidaritas dan dukungan atas kemerdekaan Palestina. Hal ini menyusul pengakuan yang telah disampaikan oleh dunia internasional, termasuk empat negara pemegang hak veto Dewan Keamanan PBB.

Bacaan Lainnya
Bendera Indonesia dan bendera Palestina dipasang berjejer di berbagai sudut kampus sebagai bentuk dukungan. (Seru.co.id/bas)
Bendera Indonesia dan bendera Palestina dipasang berjejer di berbagai sudut kampus sebagai bentuk dukungan. (Seru.co.id/bas)

“Majelis Umum PBB resmi mengadopsi Deklarasi New York yang mendukung perwujudan Negara Palestina yang merdeka pada Jumat tanggal 12 September 2025. Ini disetujui 142 suara, sedangkan 10 negara menolak dan 12 abstain,” seru Widodo, di halaman gedung Rektorat UB, Jumat (3/10/2025).

Indonesia sejak awal berkomitmen mendukung perjuangan bangsa Palestina, sebagaimana amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945. Ditegaskannya, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Tentunya, Indonesia menyambut Momentum Kemerdekaan Palestina ini dengan penuh suka cita dan rasa syukur. Deklarasi kemerdekaan Palestina tidak hanya tonggak sejarah dari perjuangan panjang rakyat Palestina untuk perwujudan right to self-determination. Namun, juga momentum bagi perwujudan perdamaian dan keadilan global,” bebernya.

UB merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berbasis nilai-nilai kemanusiaan dan keluhuran budi dalam semangat setiap sivitas akademika. Karena itu, pihaknya mendukung upaya kemerdekaan setiap bangsa, bebas dari penjajahan dan terciptanya perdamaian serta keadilan global.

“UB berkomitmen selalu mendukung kemerdekaan dan kedaulatan bagi bangsa Palestina. Kami tetap berada pada barisan terdepan untuk penegakaan keadilan atas tragedi kemanusiaan yang telah dan masih terjadi di Palestina,” tegasnya.

Kemerdekaan negara Palestina telah diakui oleh empat dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Keempat negara tersebut yakni China, Rusia, Inggris dan Prancis. Sedangkan AS masih belum menyatakan pengakuan tersebut.

“Kami juga menyuarakan kepada seluruh umat manusia, termasuk AS, agar tidak menggunakan hak vetonya. Sehingga kemerdekaan Palestina dapat diakui secara formal oleh PBB,” ujarnya.

Sebagai simbol dukungan, bendera Palestina berkibar di setiap penjuru kampus. Menurut Widodo, ini menjadi pengingat bahwa UB berdiri bersama Palestina dalam memperjuangkan keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan.

“Kemanusiaan harus dijunjung tinggi, tidak boleh diinjak-injak. Tidak boleh ada genosida atau pembunuhan yang tidak beralasan,” tuturnya.

Dalam waktu dekat, UB juga akan mengadakan forum diskusi kelompok (FGD) terkait dukungan kemerdekaan Palestina. Hasilnya akan disampaikan kepada Pemerintah Indonesia sebagai wujud dukungan lanjutan.

“Selain itu, tanggal 24 Oktober nanti akan diselenggarakan seminar nasional yang membahas kelanjutan perjuangan setelah kemerdekaan Palestina. Ini merupakan bentuk konsistensi UB dalam mendukung kemerdekaan Palestina, khususnya dalam aspek kemanusiaan,” tandasnya. (bas/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim