Bupati Malang Tinjau Lokasi Banjir di Sitiarjo, Salurkan Bantuan untuk Korban

Bupati Malang Tinjau Lokasi Banjir di Sitiarjo, Salurkan Bantuan untuk Korban
Bupati menyerahkan bantuan untuk warga terdampak banjir di Sumbermanjing Wetan. (ist)

Malang, SERU.co.idBupati Malang, HM Sanusi, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang melakukan peninjauan langsung ke lokasi terdampak banjir di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe) pada Minggu (21/9/2025). Dalam kunjungan tersebut, rombongan juga menyerahkan berbagai bentuk bantuan kepada warga yang terdampak.

Sanusi mengungkapkan, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, banjir yang melanda wilayah tersebut telah memengaruhi setidaknya 830 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.228 jiwa.

Bacaan Lainnya

“Kemarin di sini banjir, rumah warga terdampak banjir dan lumpur sudah selesai dibersihkan. Di tempat ini memang muaranya sungai. Kalau di Desa Klepu hujan deras, pasti di sini banjir, hampir tiap tahun mesti banjir. Pemerintah Kabupaten Malang juga serahkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir kemarin,” seru Sanusi saat dikonfirmasi.

Adapun bantuan yang disalurkan meliputi berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Di antaranya adalah paket sembako, kompor, kasur lipat, family kits, makanan siap saji, hingga pakaian ganti. Seluruh bantuan disalurkan melalui Pendopo Kantor Desa Sitiarjo.

Sanusi juga menjelaskan bahwa wilayah-wilayah seperti Desa Sitiarjo memang tergolong sebagai daerah rawan banjir yang kerap terdampak saat musim hujan tiba. Namun demikian, ia mengapresiasi kesiapsiagaan warga yang sudah terbiasa dan terlatih menghadapi potensi bencana.

“Warga di sini sudah persiapan dalam kewaspadaan terhadap potensi banjir, seperti bangunan lantai rumah hingga garasi mobilnya ditinggikan. Selain itu, mereka sudah teredukasi sebagai Desa Tanggap Bencana. Begitu dengar ada peringatan bakal terjadi banjir, mereka langsung bersiap untuk tanggap bencana, terbiasa sehingga dapat menyelamatkan diri,” ungkapnya.

Meski warga sudah terlatih menghadapi banjir tahunan, Sanusi menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mengurangi dampak bencana ke depannya. Ia juga mengakui adanya keterbatasan dalam penanganan, terutama karena warga menolak untuk direlokasi.

“Upaya pencegahan ya mitigasi kepada masyarakat, karena masyarakat tidak mau direlokasi dan masyarakat sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini,” terangnya.  (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait