Malang, SERU.co.id – Sebagai lembaga terapi khusus untuk anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) dari keluarga kurang mampu, Omah Terapi Autis (OTA) hadir di Bululawang. Kehadiran OTA Bululawang ini menjawab kebutuhan orang tua dari wilayah Malang Selatan dan sekitarnya, agar buah hatinya dapat mengikuti terapi secara konsisten.
Pendiri Malang Autism Center (MAC), M. Cahyadi mengatakan, sejak OTA berdiri Juni 2022, banyak orang tua menyampaikan evaluasi dan harapan. Salah satu tantangan terbesar adalah jarak tempuh, dimana OTA pertama kini berada di Jalan Neptunus, Dinoyo, Kota Malang.
“Tak sedikit orang tua dari Malang Selatan harus menempuh perjalanan hingga 1-1,5 jam untuk bisa membawa anak mereka mengikuti terapi secara konsisten. Kondisi ini menjadi alasan kuat mengapa OTA kini melebarkan sayap hadir membuka cabang baru di Bululawang, Kabupaten Malang,” seru Acai, sapaan akrabnya, disela tasyakuran peresmian, kepada SERU.co.id, Kamis (28/8/2025).
OTA hadir dengan dukungan penuh Malang Autism Center (MAC), berkomitmen menghadirkan layanan terapi berbasis Applied Behavior Analysis (ABA) intensif. Dengan prinsip ‘bayar semampunya’, keterbatasan ekonomi tak lagi menjadi penghalang bagi anak-anak autisme mendapatkan layanan terapi berkualitas.
“Terapi berbasis pendekatan Applied Behavior Analysis (ABA) di OTA menyediakan terapi intensif sebanyak 25 jam per minggu, sebagaimana rekomendasi internasional. Dimana setiap sesi didampingi oleh terapis profesional yang telah dilatih secara khusus, 1 anak autis didampingi 1 terapis. Harapannya, menghasilkan perubahan perilaku dan perkembangan yang signifikan pada anak dengan ASD,” terangnya.
Secara teknis, sesi pendampingan terapi selama 5 jam dan terbagi 2 (dua) shift setiap harinya, mulai hari Senin hingga Jumat. Yakni shift pagi-siang (07.00-12.00) dan shift siang-sore (12.00-17.00).
Alasan dipilihnya bulan Agustus, OTA Bululawang hadir sebagai simbol perjuangan akses terapi lebih merata bagi anak-anak autisme di Malang Raya. Jika kemerdekaan dimaknai sebagai hak rakyat untuk memperoleh kebutuhan dasar mereka, maka MAC melalui OTA membuktikan bentuk kemerdekaan lain.
“OTA memberikan kemerdekaan bagi anak autisme dari keterbatasan akses dan biaya mahal terapi. OTA Bululawang adalah wujud nyata dari perjuangan itu,” timpalnya.
Syarat dan catatan khusus, agar anak dengan ASD bisa diterima oleh OTA, di antaranya:
– Berasal dari keluarga kurang mampu.
– Berdomisili di Malang Raya (Kabupaten Malang, Malang Kota dan Kota Batu).
– Bersedia disurvei tempat tinggalnya (home visit).
– Diprioritaskan bagi Autism Spectrum Disorder (ASD) usia 10 tahun ke bawah.
– Calon pendaftar dapat mendaftarkan diri melalui link https://ota.malangautismcenter.com/
“Nantinya setelah mendaftar, setiap keluarga akan dijadwalkan untuk home visit oleh tim MAC yang bersifat wajib. Kunjungan ini tidak hanya sebagai formalitas, tetapi bertujuan lebih mengenal anak dan lingkungan keluarganya secara menyeluruh. Hasil asesmen akan menjadi dasar keputusan akhir, apakah anak tersebut memenuhi syarat untuk menerima bantuan dari OTA,” beber Acai.
Dengan semangat kemerdekaan, OTA mengajak masyarakat luas untuk turut menyebarkan kabar baik ini. Setiap informasi yang tersampaikan dapat membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak autisme dari keluarga kurang mampu.
Sebagai informasi, OTA pertama hadir di Jalan Neptunus Dinoyo Kota Malang, OTA kedua hadir di Bululawang Kabupaten Malang. Rencana berikutnya akan hadir di Kota Batu, untuk menjangkau anak-anak autisme dari keluarga kurang mampu di kota wisata tersebut. (rhd)