Arif Setyo Budi, sang Kapten Persama
Selain kepiawaian dalam tari inklusi maupun breakdance, prestasi Arif Setyo Budi dalam dunia sepak bola cukup moncer. Menggunakan satu kaki kiri dan bantuan tongkat penyangga elbow, Arif didapuk sebagai Kapten klub Persatuan Sepakbola Amputasi Malang (Persama).
“Sejak kecil aku memang hobi main bola dan suka nonton bola. Sampai peristiwa (kecelakaan kerja) itu terjadi, aku langsung pesimis sudah ga bisa lagi main bola. Tapi aku masih mengikuti perkembangan dunia sepak bola, seperti liga Indonesia, liga Champions dan liga lainnya,” ucapnya.

Pada Agustus 2022, Arif dihubungi oleh Perkumpulan Sepakbola Amputasi Indonesia (PSAI) di Malang yang baru berdiri bulan Februari 2022. Dirinya ditelpon dan diajak untuk bergabung dalam Persatuan Sepakbola Amputasi Malang (Persama). Dengan jadwal latihan setiap Sabtu sore di daerah Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
“Aku cukup kaget, ternyata ada klub sepak bola buat orang seperti aku, disabilitas kaki. Ternyata banyak juga pemainnya, waktu itu sekitar 13-14 orang dari beberapa penjuru Malang Raya, seperti Wajak, Tumpang, Singosari dan lainnya,” jelasnya, sembari menyampaikan dirinya terbiasa bermain bola bersama pemain non disabilitas.
Disebutkannya, pemain depan, tengah dan belakang, disebut pemain outfield berjumlah enam orang, ditambah satu penjaga gawang (kiper). Pemain outfield disyaratkan memiliki satu kaki normal, sementara satunya cacat baik amputasi maupun sejak lahir. Sedangkan kiper sebaliknya, hanya memiliki satu tangan normal dan satu tangan cacat baik amputasi maupun sejak lahir.
“Bagian tubuh normal saja yang diperbolehkan menendang maupun memegang bola (kiper). Handsball itu ketika bola kena tongkat disengaja, sehingga terkadang saat duel tongkat ketemu tongkat,” jelas pemain serba bisa di semua posisi ini.
Arif mengaku, sempat turut serta dalam Piala Kemenpora yang mempertemukan tim-tim sepak bola amputasi daerah pada akhir tahun. Dirinya bersama Persama ikut bertanding pada tahun 2022 dan 2023 di Jakarta, serta tahun 2024 di Kota Malang sebagai tuan rumah. Penunjukkan Kota Malang sebagai tuan rumah, lantaran Kapolresta Malang Kota Cup rutin diadakan tiap tahun mempertemukan tim se-Jatim.
Kapten tim Persama ini menyampaikan, dirinya juga sempat terpilih seleksi Timnas Amputasi Indonesia untuk mengikuti Piala Asia 2025. Dimana dari Persama Malang lolos 3 pemain hingga tahap akhir seleksi awal. Tahapan berikutnya Arif lolos, namun di tahap akhir TC tak lolos. lantaran faktor usia dan kekuatan fisik.
“Seleksi awal dipilih 30 pemain dari berbagai daerah, kemudian tahap 2 disaring 23 pemain, dari Malang cuma lolos 2 orang. Tahap berikutnya diambil 17 orang, selanjutnya 15 orang untuk mengikuti TC. Dalam TC tersebut, aku hanya bertahan 1 bulan, karena gugur lantaran faktor usia dan fisik, lainnya masih 20-30 tahun,” kilas Arif.
Terbaru, sang Kapten mampu membawa tim Persama Malang menjadi juara 1 dalam Kapolresta Malang Kota Cup Sepakbola Amputasi 2025. Di lapangan luar Stadion Gajayana, Kota Malang, Minggu (22/6/2025). Persama mampu mengalahkan beberapa tim sepak bola amputasi di Jawa Timur.
“Alhamdulillah, Persama akhirnya juara 1,” timpalnya bahagia.