Malang, SERU.co.id – Sebagai pendidikan tinggi vokasi, Politeknik Negeri Malang (Polinema) memfasilitasi para mahasiswanya dalam menyelesaikan tugas akhir. Sebagaimana Surat Edaran Direktur Polinema no 46/TU/2020, disebutkan Polinema memfasilitasi mahasiswa tingkat akhir untuk mengambil data sebagai syarat tugas akhir D3, skripsi D4 maupun thesis S2, selama kurun waktu 8 Juni – 3 Juli 2020.
“Ternyata yang memanfaatkan tidak banyak, khususnya mahasiswa dari luar Kota Malang. Alasannya orang tua tidak mengijinkan mahasiswa ke kampus, karena kekhawatiran tertular Covid-19,” ungkap Direktur Politeknik Negeri Malang, Drs Awan Setiawan, MMT, MM, kepada SERU.co.id, di ruang kerjanya.

Awan menambahkan, hanya mahasiswa dari Malang Raya yang memanfaatkan kesempatan tersebut, lantaran mekanismenya lebih mudah tanpa membutuhkan surat keterangan kesehatan, laiknya persyaratan warga luar Malang memasuki Malang Raya. “Yang pasti, dosen pembimbing siap sedia di kampus untuk melayani kebutuhan tersebut,” imbuh Awan.
Idealnya, lanjut Awan, mahasiswa vokasi melakukan praktikum sendiri dengan menggunakan fasilitas di kampus. Awan mencontohkan, calon pilot pesawat tidak cukup menggunakan simulator, namun juga harus praktek menggunakan pesawat sesungguhnya.
“Rencananya, liburan semester depan atau Januari 2021, mahasiswa akan difasilitasi kampus untuk melakukan praktek. Intinya, selama bisa dilakukan perkuliahan secara daring ya dilakukan online dari rumah masing-masing. Namun jika mengharuskan praktek praktikum, ya kami fasilitasi tahun depan dengan memanfaatkan liburan semester,” timpalnya.
Disebutkannya, mahasiswa baru Polinema akan memulai awal perkuliahan pada 24 Agustus 2020, dengan penyampaian teori melalui sistem daring. “Baru tatap muka masuk kampus sekitar akhir Oktober ketika praktikum. Itu pun jika diperkirakan Covid-19 telah reda,” tandas Awan.
Sementara mata kuliah praktek untuk mahasiswa lama dilakukan secara online. Dengan menggunakan simulasi, video tutorial, dan lainnya. Pembantu Direktur (Pudir) 1 Polinema, Supriatna Adi Suwignyo, ST, MT, mengatakan, ada 3 rekomendasi dasar perkuliahan daring.
“Pertama, menggunakan simulator secara online berdasarkan kebijakan dosen dan kesepakatan mahasiswa. Kedua, panduan praktikum dari dosen untuk menggunakan perangkat yang tersedia, atau pengganti yang setara. Tidak harus menggunakan perangkat yang mahal. Ketiga, kombinasi keduanya, dengan menguji panduan praktikum di rumah masing-masing dan uji coba dengan simulator,” beber Supriatna.
Menurut Supriatna, ada mekanisme mudah yang biasa dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. “Yakni dosen mendemokan kegiatan praktikum dalam video. Selanjutnya simulasi itu dicontoh dan didokumentasikan oleh mahasiswa di video sebagai bahan laporan sesuai job sheet. Selain kreasi dosen, bisa menggunakan referensi media seperti dari YouTube atau lainnya,” tandas Supriatna. (rhd)