Malang, SERU.co.id – Dampak dari musim kemarau ekstrem, enam desa dari tiga kecamatan di Kabupaten Malang alami kekeringan. Dimana terdapat ada sebuah desa sudah mulai mengalami kekeringan mulai terjadi sejak Agustus hingga September 2023 ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, M Nur Fuad Fauzi menjelaskan, desa yang terdampak kekeringan yang sudah mulai bulan Agustus yakni desa Klampok, Kecamatan Singosari.
“Yang di Klampok sudah cukup lama mulai Agustus lalu, kalau yang lain mulai per 1 September ini, kalau Sumawe itu terjadi satu minggu setelahnya,” seru Fuad ketika dikonfirmasi.
Baca juga: 25 Daerah Jatim Terdampak Kekeringan, ACT Distribusikan Air Bersih
Fuad menjelaskan, keenam desa tersebut merupakan Desa Jabung dan Desa Kemiri Kecamatan Jabung. Kemudian Desa Klampok Kecamatan Singosari, lalu di Desa Kedungbanteng, Desa Sumberagung dan Desa Tlogosari Kecamatan Sumbermanjing Wetan.
Fuad menjelaskan, jika dibandingkan tahun 2019 lalu. Dimana Kabupaten Malang juga mengalami kekeringan total desa yang terdampak dari kemarau ekstrem mengalami penurunan. Dari data yang pihaknya himpun, pada waktu tersebut terdapat 18 desa dari 9 kecamatan yang mengalami kekeringan.
Dirinya menyebutkan, faktor penyebab bencana kekeringan karena fenomena La Nina yang terjadi sejak 2020 lalu.
Baca juga: 18 Desa di Sembilan Kecamatan di Kabupaten Malang Berpotensi Alami Kekeringan dan Karhutla
“Mulai 2020 ke belakang ini kan badainya la nina, sehingga terjadi kemarau basah sehingga tidak ada kekeringan. Mulai el nino ini kering. Namun mudah-mudahan bencana kekeringan tidak bertambah,” jelasnya.
Guna mengatasi kekeringan di enam desa ini, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah melakukan upaya antisipasi. Seperti menggelontorkan air bersih, pengadaan sistem penyediaan air minum (SPAM) dan melakukan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).
“Dari program-program ini dapat menuntaskan kekeringan. Dari yang awalnya terdapat 18 desa, kini tinggal enam desa. Biasanya bulan-bulan ini sudah banyak, tapi program Pak Bupati mampu mengurangi kekurangan air bersih,” tuturnya. (wul/mzm)