PAD Pariwisata Tidak Capai Target, Disporapar akan Naikkan Harga Tiket Wisata

Kantor Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pamekasan. (udi) - PAD Pariwisata Tidak Capai Target, Disporapar akan Naikkan Harga Tiket Wisata
Kantor Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Pamekasan. (udi)

Pamekasan, SERU.co.id – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas kepemudaan olahraga dan pariwisata (Disporapar) Kabupaten Pamekasan melalui sektor wisata jauh untuk mencapai target. Hal tersebut dsampaikan oleh Kepala bidang (Kabid) pariwisata Disporapar, Moh. Zahri saat ditemui di kantornya, Jum’at (10/3/2023).

Zahri menyampaikan, dari target PAD sebesar 90 juta hanya terkumpul sekitar 37 persen saja. Minimnya pengunjung wisata dipengaruhi adanya dampak covid dan fasilitas yang tidak mendukung untuk menarik peminat agar dapat mengunjungi.

Baca Juga

“Tahun 2021-2022 dari target 90 juta hanya 37 persen saja tidak sampai 50 persen. Kendalanya banyak faktor, mulai kondisi Covid sehingga pengunjung tidak dapat datang untuk berwisata. Kita juga tidak dapat melaksanakan beberapa kegiatan atau even karena PPKM level 3. faktor utama itu yang kedua memang fasilitas yang kurang mendukung,” serunya.

Zahri malanjutkan, untuk merubah distinasi butuh modal, dan hal tersebut juga tidak sedikit. Menurut Zahri, dari 3 wisata yang dikelola pemerintah kabupaten itu sebenarnya sudah ada master plan masing-masing tinggal eksekusi, dan itu butuh anggaran atau dana besar untuk master plannya agar terealisasi.

“Jadi langkah kami mempercepat rencana induk pengembangan pariwisata Kabupaten (Ripparcap) soalnya dana yang dari APBD sangat kecil dan tahun 2021 mendapatkan 20 juta dan itu masih di bagi tiga dan tahun 2023 kita hanya dapat 11 juta,” terangnya

Dari besaran harga tiket masuk, Disporapar merencanakan akan ada kenaikan harga. Namun, hal tersebut masih membutuhkan rapat internal dari rencana menaikkan tiket, namun untuk saat ini fokus ke riparcap dulu.

“Dan itu tiket masih proses tidak bisa di realisasikan tahun sekarang karena dalam tahap pembahasan kalaupun dewan setuju. Dari awalnya 200 naik ke 5000. Dan saya kira itu wajar karena yang lain ada yang sampai 10.000, dan 2000 itu masih produk perda lama dan itu wajar kalau dulu tapi sekarang rasanya memang harus naik,” tandasnya. (udi/mzm)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *