Pemerintah Kota Malang sendiri sudah menjadwalkan lokasi mana yang akan dilakukan normalisasi selama setahun ini.
“Terus kita lakukan normalisasi, kedepannya (dalam waktu dekat) di Jalan Kediri. Ada semua kok jadwalnya,” tutur Diah.
Selama melakukan normalisasi, Diah juga mengaku, tak jarang pihaknya mengalami hambatan. Seperti akses ke lokasi yang tidak bisa dijangkau oleh alat berat. Kendati demikian, pihaknya terus mengupayakan agar normalisasi ini terus dilakukan.
“Kendalanya akses saja, alat berat untuk masuk itu lumayan sulit. Kita sebenernya pingin ngeruk yang di sekitar Jalan S Parman itu, karena itu belum dilakukan normalisasi. Cuma alat berat untuk masuk ke dalam itu gak ada aksesnya, itu kelemahannya. Sehingga kita memikirkan harus seperti apa kedepannya,” pungkas Diah yang juga menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang tersebut.
Sebagai informasi, di Kota Malang sendiri setidaknya terdapat 15 titik rawan banjir. Hal ini terjadi apabila intensitas curah hujan yang tinggi. Sehingga tidak sedikit, kegiatan masyarakat Kota Malang yang lumpuh akibat banjir tersebut. (bim/ono)
Baca juga:
- Diskopindag Kota Malang Tepis Isu 57 Koperasi Merah Putih Disusupi Pengurus Titipan
- Mencuat Isu Monopoli, DPRD Kota Malang Dalami Mekanisme Penyelenggaraan Koperasi Merah Putih
- PMI Kota Malang dan Indonesia Sehat Jiwa Resmikan Poli Psikologi, Tekan Angka Bunuh Diri
- Wali Kota Batu Kunjungi Kediaman Korban Bullying di Hari Anti Bullying
- Fatayat NU Kota Batu Siap Dukung Visi Misi Kepala Daerah