Sedangkan kelompok komoditas yang menahan lonjakan inflasi (deflasi) di Kota Malang tersebut yaitu minyak goreng dengan andil -0,10 persen, bayam -0,03 persen, ikan mujair -0,02 persen, pisang -0,02 persen dan tongkol diawetkan -0,02 persen.
“Penurunan harga minyak goreng sejalan dengan kebijakan intervensi Pemerintah untuk menekan harga melalui Domestic Market Obligation,” terang Erny.
Terakhir dirinya mengungkapkan, faktor risiko pendorong inflasi seperti kenaikan harga berbagai komoditas impor di tengah kenaikan permintaan seiring meningkatnya mobilitas masih perlu diwaspadai.
“Kedepan, Bank Indonesia Malang tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran 3,0±1 persen pada 2022,” pungkasnya. (bim/mzm)
Baca juga:
- Tekan Kecelakaan, Puluhan Banner Himbauan Keselamatan Dipasang di Jalan Wisata TNBTS
- Pemkot Malang Perkuat Urban Farming Terintegrasi untuk Tekan Angka Stunting
- Wali Kota Batu Dorong Kolaborasi Kuat dengan PERADI untuk Akses Keadilan Merata
- Perkuat Atlet dan Sport Tourism, Wali Kota Nurochman Resmi Buka Batu Futsal League 2025
- PTPN 1 Regional 5 Klarifikasi KTP Pekerja Borongan Berstatus Karyawan BUMN








