Sementara disisi lain, para pemuda yang melakukan usaha-usaha ekonomi produktif dapat lebih berkembang. Sehingga menjadi solusi atas masalah pengangguran masyarakat desa/kelurahan. Melalui program-program yang berpihak kepada potensi yang mereka miliki.
“Diharapkan ICMI kedepan bisa menjadi mesin turbo, geraknya cepat dan bermanfaat. Sehingga ICMI Kota Malang mampu menghasilkan model kelurahan yang menjadi percontohan di Kota Malang. Bahkan akan menjadi role model di Jawa Timur maupun Nasional,” tandasnya.

Senada, Sekretaris Pengurus Majelis Wilayah Jawa Timur, Ir Pitono Nugroho mengatakan, pelantikan pengurus ini juga menjadi momen untuk menata kembali dan konsolidasi. Dimana peran ICMI sebelumnya tidak terlalu terlihat secara signifikan. Diharapkan Kepengurusan ICMI yang baru menjadi kekuatan akal sehat, khususnya menjelang tahun 2024 agar masyarakat tidak teradu domba.
“ICMI hadir sebenarnya untuk mewujudkan tatanan masyarakat madani dengan ridho Allah, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Ada ruang yang harus diisi, baik itu pendidikan, kesehatan, sosial maupun ekonomi. Di sinilah peran ICMI yang sesungguhnya,” tegasnya.
Nantinya, dibutuhkan kolaborasi baik dengan birokrasi maupun akademisi di kampus. Mengingat persoalan-persoalan yang kompleks tersebut tidak mungkin diselesaikan oleh satu institusi saja.
“Sebagai gerakan intelektual, ICMI juga berperan memberi masukan dan respon maupun sikap terkait berbagai masalah. Seperti tentang Islamophobia hingga masalah LGBT, tapi juga bisa terkait politik meskipun bukan gerakan politik,” tandasnya. (rhd)