Jakarta, SERU.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa magnitudo 6,6 yang terjadi di Banten dan terasa hingga Jakarta, adalah akibat lempeng Samudera Indo-Australia bertabrakan dengan lempeng Benua Eurasia. Pusat gempa terjadi di 132 km arah barat daya Kota Pandeglang dengan kedalaman 40 km.
“Akibat aktivitas subduksi Lempeng Samudera Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Benua Eurasia, atau tempatnya ke bawah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Mekanisme pergerakan lempeng bumi yang dilakukan BMKG menunjukkan adanya pergerakan lempeng bumi memiliki mekanisme naik. BMKG mengimbau adanya gempa susulan yang mungkin terjadi.
“Saran BMKG, hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi,” dalam pernyataan BMKG.
Sebelumnya, gempa tektonik terjadi di Banten dan terasa hingga Jakarta. Gempa berkekuatan M 6,6 itu terjadi pada pukul 16.05 WIB di 7,21 derajat Lintang Selatan atau 105,05 derajat Bujur Timur, di laut. (hma/rhd)
Baca juga:
- Tekan Kecelakaan, Puluhan Banner Himbauan Keselamatan Dipasang di Jalan Wisata TNBTS
- Pemkot Malang Perkuat Urban Farming Terintegrasi untuk Tekan Angka Stunting
- Wali Kota Batu Dorong Kolaborasi Kuat dengan PERADI untuk Akses Keadilan Merata
- Perkuat Atlet dan Sport Tourism, Wali Kota Nurochman Resmi Buka Batu Futsal League 2025
- PTPN 1 Regional 5 Klarifikasi KTP Pekerja Borongan Berstatus Karyawan BUMN








