Kupang, SERU.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) resmi mencabut peringatan tsunami setelah gempa bumi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada pukul 13.24 WITA. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, tidak ada tsunami dalam dua jam sejak pengumuman pada pukul 11.30 WITA.
“Kejadian tadi 11.30 WITA dan sekarang sudah 2 jam dari kejadian, pukul 13.24 WITA dan tidak terdeteksi adanya kenaikan muka air laut lagi, maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir,” ujarnya, Selasa (14/12/2021).
Lebih lanjut, BMKG meminta pemerintah daerah juga mengumumkan pencabutan peringatan tsunami kepada masyarakat. Mereka juga diminta untuk kembali ke tempat masing-masing.
Selain itu, warga diimbau untuk menghindari bangunan yang retak akibat gempa sebab diperkirakan masih akan ada gempa susulan. BMKG juga meminta warga untuk tetap tenang.
Sebelumnya, gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur yang dirasakan hingga ke Sulawesi Selatan. BMKG merilis, pusat gempa berada di Larantuka dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas patahan aktif di laut Flores.
Usai gempa utama, tercatat sebanyak 15 kali gempa susulan telah terjadi. Gempa susulan paling kuat berkekuatan M 5,6.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan satu korban luka dan gedung sekolah rusak. Rincian lebih lanjut mengenai korban dan kerusakan kini masih dalam tahap pendataan. (hma/rhd)
Baca juga:
- Dampak Proyek Drainase, Perumda Tugu Tirta Minta Maaf Siagakan Tim 24 Jam
- Pulihkan Semangat Pasca Tragedi Kanjuruhan, Askab PSSI Malang Gelar Kursus Pelatih Lisensi D
- Bapenda Sambang Pondok Pesantren Sosialisasi Layanan Pajak di Hari Santri
- Dahan Pohon Beringin Raksasa di Ngajum Timpa Kabel Listrik dan Truk Parkir
- Entas Anak Tidak Sekolah, Pemkab Malang Bentuk Tim Saber ATS Kecamatan