Pemkot Malang Gencarkan Vaksin Bagi Disabilitas Hingga Ibu Hamil

Widayati Sutiaji menemani sahabat disabilitas bersama dokter RS Hermina. (jaz) - Pemkot Malang Gencarkan Vaksin Bagi Disabilitas Hingga Ibu Hamil
Widayati Sutiaji menemani sahabat disabilitas bersama dokter RS Hermina. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Pemkot Malang bekerjasama dengan RS Hermina memvaksin sejumlah kalangan. Di antaranya sahabat disabilitas, ibu hamil dan anak yang memiliki penyakit kronis.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang Malang, Widayati Sutiaji menuturkan, total 150 vaksin Sinovac yang diberikan atas kerjasama RS Hermina. Vaksinasi bagi kalangan rentan akan terus berkesinambungan dilakukan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Baca Juga

“Ini prioritas karena memiliki kerentanan tersendiri, maka menjadi prioritas oleh Pemkot. Hari ini dibatasi 150 orang, kalau terlalu banyak kasihan nakesnya,” seru Widayati Sutiaji, di halaman RS Hermina, Rabu (8/9/2021).

Menurutnya, RS Hermina telah memvaksin 3.500 lebih vaksin. Hal ini merupakan cara pemerintah memutus mata rantai covid-19. Virus kalau dihilangkan sama sekali susah, tetapi caranya memutus yakni dengan penguatan herd immunity.

Ia menghimbau kepada masyarakat Kota Malang untuk tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Proses skrining didampingi oleh orang tua atau wali. (jaz) - Pemkot Malang Gencarkan Vaksin Bagi Disabilitas Hingga Ibu Hamil
Proses skrining didampingi oleh orang tua atau wali. (jaz)

Menjaga kesehatan keluarga tidak hanya anak, tapi juga suami agar tidak terpapar. Termasuk selektif dalam penggunaan masker, karena anak dan suami bekerja hanya membawa satu masker.

“Padahal masker kekuatannya hanya tiga jam, itulah tugas para ibu,” ungkap perempuan yang pernah menjabat Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemkot Malang ini.

Sementara, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim Perwakilan Kota Malang sekaligus dokter spesialis anak RS Hermina, dr Haryudi Aji Cahyono mengatakan, pelaksanaan vaksinasi bagi sahabat disabilitas maupun penderita penyakit kronis sesuai dengan rekomendasi dokter.

“Boleh divaksin, asalkan semua kondisinya terkendali, baik dari segi tensi, gula darah dalam keadaan baik, suhu tidak panas, dan kontrol rutin. Kalau sudah terkendali, boleh vaksinasi, karena anak ini sangat rentan terkena covid-19. Kalau terkena jadi berat, untuk itu kita harus prioritaskan supaya segera divaksin,” papar dr Haryudi Aji Cahyono. (jaz/rhd)


Baca juga:

Berita Terkait