PMM UMM Gelombang 9 Kelompok 36 Membantu Pembuatan Tempat Wisata Sumber Air Desa Sarikemuning

PMM UMM Gelombang 9 Kelompok 36 Membantu Pembuatan Tempat Wisata Sumber Air Desa Sarikemuning

Dalam situasi pandemi ini banyak hal yang tidak dapat dilakukan seperti sebelumnya. Segala kegiatan menjadi terbatas, bahkan sebagian besar pekerjaan juga mulai dialihkan ke rumah atau WFH(Work From Home). Banyak juga para pekerja yang bahkan diberhentikan karena perusahaan yang pailit. Dampak dari pandemi ini sangat luas, tidak hanya dari kalangan pebisnis dan karyawan saja, masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada hasil alam juga ikut terdampak. Hal ini akan semakin buruk saja bagi mereka yang tidak bisa melakukan pekerjaan dari rumah. Dengan dipaksa berhenti oleh keadaan maka sumber kehidupan mereka juga ikut terhenti. Pasrah akan keadaan dan menunggu bantuan dari pemerintah saja tidak akan menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dipikul. Untuk itu kegiatan PMM UMM Gelombang 9 Kelompok 36 di Desa Sarikemuning Kabupaten Lumajang juga tergerak untuk membantu pemerintah desa mengatasi kondisi ini.

PMM UMM Gelombang 9 Kelompok 36 Membantu Pembuatan Tempat Wisata Sumber Air Desa Sarikemuning

Desa Sarikemuning merupakan salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Lumajang. Desa ini memiliki potensi alam yang sangat melimpah. Tidak hanya hasil alamnya saja yang bisa dimanfaatkan, tetapi keindahan alamnya juga bisa digunakan sebagai daya tarik untuk turis. Sayangnya hal ini belum dimaksimalkan, kami sebagai mahasiswa PMM sangat yakin jika hal ini ditangani dengan baik pasti akan sangat membantu menaikan pendapatan desa dari segi pariwisata. Upaya pertama yang bisa kami lakukan salah satunya adalah dengan mengekspose desa wisata ini ke media. Pemerintah desa sarikemuning juga telah berupaya  untuk meningkatkan sektor pariwisata ini, yaitu dengan membangun terminal wisata. Dengan adanya terminal wisata ini diharapkan akan menjadi tempat singgah untuk turis dari luar kota, sekaligus menjadi tempat untuk mempromosikan tempat wisata yang ada di desa sarikemuning. Masyarakat sekitar juga bisa diuntungkan dengan adanya pembangunan terminal wisata ini, dengan cara menjajakan makanan, souvenir dll. Selama dua bulan melaksanakan kegiatan pengabdian disana kami melihat bahwa kualitas SDM pada desa sarikemuning sangat bagus. Banyak sekali orang yang kreatif, hanya saja kekurangan media untuk memamerkan hasil karya mereka. Kurang pemahaman tentang teknologi menjadi salah satu penghalang besar. Oleh karena itu banyak masyarakat yang hanya mengenal sistem direct sell maka dari itu dibutuhkan media offline untuk menampung dan menjual hasil kerja masyarakat desa Sarikeming. Tapi sayangnya pembangunan ini belum kunjung terealisasikan. Karena lahan yang akan digunakan adalah milik perhutani. Dimana seperti yang diketahui perijinannya akan lebih rumit. Pada tahun 2019 sebenarnya sudah dilakukan kesepakatan antara kedua belah pihak, tetapi dengan penggantian kepala perhutani membuat kesepakatan harus dibatalkan sepihak. Alotnya perizinan dari perhutani memaksa pemerintah desa harus memutar otak lagi. Kepala desa Sarikemuning Bapak Nawi.SH memutuskan untuk mengalokasikan sisa dana dari pembangunan terminal wisata untuk pembangunan tempat wisata lain. Disini kami bersama dengan para warga desa harus bersusah payah untuk membuka akses jalan menuju tempat yang akan dilakukan pembangunan. Proyek ini sepertinya tidak akan selesai dalam waktu dekat. Karena tempatnya berada didalam hutan, kami cukup kesulitan untuk memasuki area tersebut. Medan yang licin dan banyaknya tanjakan dan turunan terbayar setelah sampai dihutan bambu yang memiliki tiga titik mata air alami. Dengan ditunjang infrastruktur yang baik bukan tidak mungkin untuk menjadi salah satu spot wisata unggulan di desa Sarikemning atau bahkan Kota Lumajang.

Bacaan Lainnya

Penulis: PMM UMM Gelombang 9 Kelompok 36.
Dosen Pembimbing : Drs. Mohammad Jufri, ST., MT

disclaimer

Pos terkait