Oleh PMM UMM Kelompok 66 Gelombang 4 2021
Jalu Nusantoro | Informatika |
Naufal Abrori | Informatika |
Fadhilah Roy Fasya | Informatika |
Faras Haidar Pratama | Informatika |
Abrar Bayu Prasetyo | Teknik Elektro |
Universitas Muhammadiyah Malang memberikan kemudahan mahasiswanya untuk melakukan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masa pandemic covid 19 ini. Tidak ada alasan untuk menunda kegiatan KKN di masa pandemi ini, karena antara mahasiswa dengan masyarakat sama sama saling membutuhkan. Mahasiswa yang membutuhkan implementasi hasil pembelajarannya selama kuliah di kampus kepada masyarakat yang membutuhkan, sedangkan masyarakat selalu membutuhkan hal atau ide yang inovatif dan kreatif di masa pandemi covid 19 dan di revolusi industri 4.0. Maka dari itu dari UMM memberikan inovasi KKN di masa pandemi, yaitu Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang setara dengan KKN dengan ruang lingkup dan volume yang lebih kecil karena menyesuaikan adanya pandemi covid 19 daripada KKN yang membutuhkan ruang lingkup yang luas dan volume orang yang banyak.
Salah satunya yaitu kelompok kami PMM UMM Kelompok 66 Gelombang 4 Tahun 2021 yang lokasinya bertempat di daerah Desa Duwet Krajan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Setiap kelompok PMM mempunyai program kerja (Proker) yang berbeda beda menyesuaikan desa masing masing yang ditempati. Desa Duwet Krajan sendiri yang kami pilih untuk melakukan kegiatan PMM ini memiliki masalah yang sedikit rumit, yakni masalah sampah. Sampah yang lama kelamaan dibiarkan menumpuk ini akan menjadi sebuah permasalahan kesehatan, mulai dari bau sampah yang menyengat, kondisi lingkungan yang kurang sehat, dan masih banyak lagi permasalahan sampah jika sampah dibiarkan menumpuk. Dari permasalahan tersebut, tergeraklah hati masyarakat Desa Duwet Krajan untuk memberikan sebuah solusi untuk menangani permasalah sampah tersebut. Ibu Maslukah adalah salah satu orang yang menggagas berdirinya Bank Sampah Hidayah bersama beberapa ibu ibu Desa Duwet Krajan yang lain.

Setiap hari Jumat jam 8 sampai jam 12, Bank Sampah Hidayah membukakan pintu masyarakat terutama untuk masyarakat Desa Duwet Krajan untuk bisa menyetor dan menabungkan sampah yang telah mereka kumpulkan selama beberapa hari kemarin. Ada 2 cara, penyetor sampah bisa ditukarkan langsung dengan uang atau ditabung. Besar kecil uang disesuaikan dengan banyak dan jenis sampah yang disetorkan. Ibu Masluka bersama ibu ibu memilah sampah berdasarkan jenisnya, seperti plastik, besi, tutup botol, karung semen, botol plastik dengan berbagai jenis dan lain sebagainnya. Dalam hal ini kami satu kelompok 66 PMM UMM membantu proses pengelolaan sampah, mulai dari sampah datang yang disetorkan oleh masyarakat, lalu ditimbang, dipilah menurut jenis sampahnya dan siap di jadikan satu untuk disetor kepada pengepul sampah yang telah diajak kerja sama.
Bukan hanya membantu dalam pengelohan sampah, tapi kami kelompok 66 PMM UMM membantu dalam pembuatan banner dan pamflet Bank Sampah Hidayah. Agar masyarakat tahu bahwa seberapa pentingnya mengelolah sampah yang sudah tidak terpakai dan juga dapat menghasilkan pundi pundi rupiah yang ditabungkan. Dan juga kami telah melalukan konsoilidasi dan sharing ilmu mengenai bank sampah yang nantinya akan diterapkan oleh kami. Dari diskusi tersebut, antara mahasiswa dan masyarakat ataupun pengelola bank sampah mendapatkan ilmu dan ide yang baru, inovatif dan kretaif yang sama sama saling menguntungkan berbagai pihak. Semoga Bank Sampah Hidayah Desa Duwet Krajan terus berjalan dan semakin maju dan inovatif dalam pengelolahannya, dan juga semoga menjadi pusat perhatian warga Desa Duwet Krajan, baik warga sipil maupun perangkat desa, dan juga menjadi contoh bagi desa yang lain.