Pasuruan, SERU.co.id – Perkumpulan pedagang daging di Kabupaten Pasuruan meluruk ke DPRD Pasuruan, Rabu, (27/1/2021). Terkait mahalnya harga daging yang melabung tinggi. Mahalnya daging sapi hingga mencapai 100 ribu rupiah perkilo, membuat banyak pedagang akan terancam bangkrut dan gulung tikar, dimana harga dipasaran terus merangkak naik, hingga beberapa pedagang tidak dapat berjualan untuk sementara.
Habibi, Ketua paguyupan pedagang daging Pasuruan mengatakan, pedagang daging sudah tidak dapat berdagang lagi karena harga daging sapi terus naik, apalagi dengan ada daging sapi impor.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan, namun tidak ada kejelasan hingga wadul kedewan. Saya menyayangkan Dinas Peternakan belum ada yang turun kelapangan, data yang didapat dari dinas itu data apa?. Coba dicek dilapangan tempat jagal sapi, sekarang paling banyak 1 atau 2 sapi potong,” beber Habibi.
Ia menambahkan, RTH hampir semua tidak memenuhi sarat SNI atau NKV dan hanya di Kecamatan Wonorejo saja yang memenuhi syarat, apa peran dari dinas sekarang ini.
“Untuk memenuhi kebutuhan dading saya harus mendatangkan sapi dari daerah lain, dan untuk bulan ini harga daging terus merangkah naik karena harga tidak terkendali, tolong diperhatikan,” tegas Habibi.
Sementara itu, Kadis Peternakan Diana Lukita mengatakam, pihaknya akan bersama-sama untuk melakukan koordinasi terkait kebutuhan sapi, terkait kelangkaan sapi kita akan memberikan bibit sapi, bibit sapi sudah mengalami peningkatan sapi ternak.
“Jumlah sapi sampai saat ini masih stabil. Dan kami telah mengawasi terhadap pemotongan sapi betina di RTH, itulah tujuan kami dalam menjaga populasi sapi agar tetap setabil,” beber Diana.
Terkait daging impor, tidak diperbolehkan daging impor masuk di Jawa Timur dan itu merupakan himbauan dari Gubernur Jatim.
Ketua Komisi II, Joko Cahyono memgatakan, kelangkaan daging ini karena banyaknya permintaan, bagaimana cara menjaga persediaan daging tetap stabil ini. Dalam rangka untuk menjaga stabilitas daging maka diperlukan daging impor.
“Saya minta data sapi potong berapa jumlahnya, dan kami akan mempelajarinya. Dan saya meminta dinas terkait lebih cepat mengambil solusi dengan tepat sehingga kebutuhan daging dan harga daging sapi menjadi stabil,” tandasnya. (rif/mzm)