Pelanggaran Cyber Ethics dan Solusi Penegakkan Cyber Ethics

Pelanggaran Cyber Ethics dan Solusi Penegakkan Cyber Ethics
Pelanggaran Cyber Ethics dan Solusi Penegakkan Cyber Ethics
Nama   : Annisaa Ul Mubaarokah
Universitas Muhammadiyah Malang

Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat pesat. Segala aspek kehidupan mengalami modernisasi. Gadget maupun perangkat IT yang semakin relative murah menyebabkan  semua orang mengubah proses kehidupan dengan menggunakan berbagai teknologi dan aplikasi ilmu pengetahuan khususnya dalam berkomunikasi. Internet yang saat ini menjadi prioritas bagi semua orang merupakan bentuk IT yang sangat membantu manusia dalam melakukan hampir semua pekerjaannya. Baik dalam melakukan proses bisnis, mempengaruhi model hidup serta interaksi sosial lainnya. Dengan berbagai layanannya, internet menjelma menjadi media komunikasi yang paling efektif saat ini.

Dalam dunia internet yang sangat meluas, membuat semua pihak yang terlibat di dalamnya harus berhati-hati dalam berinteraksi. Sampai saat ini, belum ada aturan tertulis universal yang berlaku bagi pengguna di dunia. Maka semua pengguna bebas berinteraksi dengan segala konsekuensi dalam internet, salah satu konsekuensi negatifnya yaitu munculnya kejahatan cyber yang berawal dari dibiarkannya nilai-nilai etik dalam dunia maya.

Bacaan Lainnya

Pada era digital seperti ini semua orang dapat dengan mudah mendapat atau memberikan informasi. Namun dengan hal seperti ini tidak di pungkiri dapat berdampak buruk pada kehidupan. Sehingga perlu di perhatikan etika atau perilaku yang dapat di terapkan dalam dunia digital. Dalam hal ini, pada dunia teknologi atau IT sekarang ini kita diharapkan untuk memberikan sebuah aturan-aturan dalam penggunaan teknologi informasi atau internet yang biasa disebut juga sebagai Cyber Ethics. Cyber Ethics merupakan aturan tidak tertulis yang menjadi aturan main dalam dunia computer atau IT. Nilai-nilai yang dibuat bersama yang sudah menjadi kesepakatan  bersama dengan tujuan untuk dipatuhi dalam berinteraksi antar pengguna internet, dunia maya atau teknologi informasi.

Pemicu kejahatan cyber atau pelanggaran cyber ethics umumnya adalah:

  1. Motivasi pembuktian diri untuk pengakuan dari orang lain atau kesenangan Pada faktor ini, tampak bahwa pelaku ingin membuktikan keahliannya di bidang IT kepada orang lain. Bentuk kejahatan atau pelanggaran cyber ethics yang dapat dilakukan misalnya menyerang situs (hacking) dan mengubah sebagian isi (content) sehingga informasi yang ditampilkan akan menyesatkan pengunjungnya. Bisa juga mengirimkan email dengan attachment yang sudah mengandung virus yang telah diciptakannya agar orang tahu bahwa virus tersebut adalah buatannya.
  2. Dorongan untuk melakukan ‘peperangan tanpa batas’ Orang-orang yang memiliki motivasi ini adalah orang-orang terpelajar yang saling menyerang satu sama lain. Pelanggaran yang dilakukan misalnya membuat situs yang isinya menyerang atau memberi informasi yang merugikan suatu pihak secara spesifik atas perbuatan yang dilakukan pihak lawan.
  3. Motivasi mencari keuntungan ekonomis Faktor ini sangat jelas tujuannya yaitu untuk ‘mensejahterakan’ pelakunya dengan keuntungan ekonomis yang didapat. Duplikasi situs seperti BCA dapat dikatakan terpicu pada motivasi ini. Dengan informasi banking yang telah diperoleh maka pelaku dapat melakukan transaksi keuangan seperti transfer ke rekeningnya pribadi atau milik orang lain yang masih kerabatnya –terlepas dari pengakuan pelaku bahwa tidak satu pun rekening dan pin yang telah digunakan untuk bertransaksi.
  4. Perkembangan teknologi memang dapat mempermudah kehidupan manusia. Namun jika tidak diiringi dengan perkembangan pola pikir yang maju, maka perkembangan teknologi ini justru menjadi boomerang untuk manusia. Aturan yang ada pada cyber ethics dapat menjadi penyeimbang perkembangan pola pikir dan teknologi. Hal ini membuat perilaku pengguna internet dapat sedikit terkontrol.

Berikut merupakan pembahasan untuk solusi untuk menegakkan cyber ethics :

  1. Sertakan sumber dan pemilik karya,
    Ketika menemukan sebuah karya yang bagus dan ingin mengunduh atau menyebarkan, jangan lupa sertakan sumber atau pemilik kaya tersebut agar tidak terjadi pelanggaran hak cipta.

  2. Menggunakan sosial media secara bijak,
    Hal terpenting dalam penggunaan sosial media adalah tidak usah membandingkan hidup kita dengan orang lain melalui sosial media. Hal itu dapat menyebabkan perasaan iri dan membuat kita mengeluarkan ujaran kebencian.

  3. Menggunakan internet untuk hal positif,
    Memanfaatkan waktu luang untuk berselancar di internet memang menyenangkan. Namun hal itu akan sia-sia ketika kita melakukan kejahatan seperti melakukan cyber bullying pada orang lain. Oleh karenanya ketimbang mengolok-olok orang lain, lebih baik waktu luang digunakan untuk menambah wawasan ataupun membaca berita penting di internet.

  4. Mencari kebenaran berita,
    Permasalahan tentang berita hoax atau berita palsu dapat mengatasinya dengan tidak menyebarluaskan sebuah informasi atau data secara sembarangan sampai informasi tersebut jelas, baik sumber maupun penulisnya.

  5. Simpan informasi pribadi jangan diumbar di internet,
    Kejahatan menggunakan pemalsuan identitas sering terjadi, untuk mengatasi nya jangan terlalu sering mengumbar informasi pribadi di internet. Apalagi memasukkan data-data pribadi pada situs yang tidak jelas dan penuh iklan.

Kita tidak bisa memaksa semua orang untuk patuh pada aturan cyber ethics. Namun kita dapat menerapkannya dan menjadi contoh untuk orang lain. Ketika semua orang berpola pikir seperti itu maka dunia digital yang indah tanpa adanya pelanggaran cyber ethics akan menjadi hal yang menarik. Baik dari segi individu, lembaga, maupun pemerintah harus sama-sama bijak dalam penerapan cyber ethics. Sebagai individu harus mampu menjaga etika ketika menggunakan internet.

Dengan demikian cyber ethics tidak membahas hanya tentang bagaimana aturan dan tata cara penggunaan internet yang baik dan benar, aman dan santun. Etika berinternet juga mengandung tentang hukum, permasalahan moral, dan isu yang berhubungan dengan penggunaan komputer dan jaringan internet. Sehingga memerlukan upaya dalam melakukan sosialisasi pada masyarakat tentang bagaimana etika berinternet agar tidak terjerumus dalam hal yang tidak diinginkan dengan seiring pengguna yang semakin terus meningkat. Dengan adanya sosialisasi tersebut maka akan membantu semua pengguna untuk dapat mendapatkan informasi dan dapat memberikan arahan yang sesuai mengenai cyber ethics. Hal ini sangat penting dan sangat di perlukan untuk menuntun semua pengguna dalam beretika dalam menggunakan internet pada tingkat individual  atau tingkat umum.

disclaimer

Pos terkait