Malang, SERU.co.id – Tim Apatte 62 Universitas Brawijaya kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2025. Melalui kendaraan Marsela ICE dan Nogososro, tim UB berhasil meraih dua gelar juara nasional sekaligus pada kategori Urban Gasoline dan Prototype Diesel. Apatte 62 berkomitmen menghadirkan inovasi kendaraan hemat energi efisien dan berdaya saing global.
Administration and external relation tim, Ibrahim Al Ghifari mengatakan, mobil terbarunya, Marsela ICE, Apatte 62 meraih Juara 2 Kategori Urban Gasoline (MPD Bensin). Sementara kendaraan legendaris Nogososro juga mengamankan Juara 2 Kategori Prototype Diesel (MPD Diesel).
“Namun, perjalanan menuju podium tidaklah mudah. Kami merakit semuanya dari nol, dari sistem kemudi, mesin, elektrikal, hingga body chassis. Sering kali ada part yang gagal berfungsi, kami harus bolak-balik memperbaikinya. Tapi semangat tim tak pernah padam,” seru Ibrahim, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian itu.
Semangat pantang menyerah itu dibarengi dengan riset berkelanjutan. Apatte 62 terus melakukan penyempurnaan desain dan memperhalus sistem kemudi. Bahkan merakit mesin sendiri agar semakin efisien dan ramah lingkungan.
“Kami ingin kendaraan yang tidak hanya cepat, tapi juga cerdas dalam penggunaan energi,” tambah Ibrahim.
Dukungan penuh dari kampus menjadi bahan bakar lain di balik keberhasilan tim ini. Universitas Brawijaya memberikan fasilitasi riset, bimbingan dosen, hingga dukungan logistik.
“Dosen pembimbing kami luar biasa. Mereka bukan hanya mengarahkan, tapi juga mendampingi proses teknis hingga akhir,” ujar Ibrahim penuh syukur.
Anggota tim lainnya, Fredo menambahkan, keberhasilan ini hasil kolaborasi lintas disiplin. Mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian, Teknik, dan Ilmu Komputer bersatu dengan satu misi. Yakni menciptakan teknologi transportasi yang efisien dan berkelanjutan.
Baca juga: UB Peringkat Ketiga Nasional Penerima Beasiswa Unggulan Terbanyak 2025
“Kami belajar bahwa inovasi sejati lahir dari kerja sama dan semangat ingin maju bersama,” katanya.
Keikutsertaan Apatte 62 di KMHE bukan semata soal kompetisi, tetapi tentang kontribusi nyata bagi masa depan energi Indonesia. Mereka secara konsisten menerapkan nilai-nilai Sustainable Development Goals (SDGs). Terutama SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur) dan SDG 13 (Aksi Iklim).
Kemenangan ini juga menjadi bukti, generasi muda Indonesia mampu bersaing secara global. Tak ingin berhenti di level nasional, Apatte 62 kini tengah bersiap untuk Shell Eco-marathon. Sebuah ajang internasional bergengsi yang mempertemukan tim-tim terbaik dunia.
“Kami ingin membuktikan karya anak bangsa bisa berdiri sejajar dengan inovator dunia. Prestasi ini bukan hanya milik UB, tapi juga milik Indonesia,” tegas Ibrahim penuh optimisme. (aan/mzm)








