Kota Batu, SERU.co.id – Komunitas Belajar Sieno Sinau SMK Negeri 3 Batu gandeng HISKI Malang dan FIB UB gelar workshop menulis cerita. Workshop “Smega Menulis Cerita 3” ini bertujuan menumbuhkan minat menulis dan kreativitas literasi di lingkungan sekolah. Kegiatan ini juga diharapkan bisa melahirkan penulis-penulis muda berbakat, bahkan dari siswa vokasi.
Dalam sesi pertama, sastrawan Dr Yusri Fajar MA mengajak peserta menggali makna personal di balik setiap cerita. Menurutnya, menulis bukan semata kemampuan teknis. Melainkan keberanian untuk mengungkapkan pengalaman dan refleksi hidup.
“Setiap orang memiliki cerita yang layak dibagikan. Kuncinya adalah menulis dengan jujur dan menemukan suara khas dalam setiap karya,” seru dosen Sastra Inggris Universitas Brawijaya itu di hadapan peserta.
Narasumber kedua, Dr Lilik Wahyuni dari FIB UB membuka perspektif baru. Menurutnya, cerita pendek dapat menjadi fondasi lahirnya karya lain, seperti film pendek, animasi, hingga esai. Salah satu contohnya adalah cerpen “Bara Guru” karya Niko Arya Surya Nagra.
Para peserta kemudian diberi kesempatan mempraktikkan langsung proses menulis. Suasana ruang workshop dipenuhi antusiasme. Peserta saling berdiskusi, membaca karya dan menerima umpan balik langsung dari kedua narasumber.
Baca juga: 22 Sekolah Kota Malang Direhab Gunakan PAK APBD Rp3 Miliar, Ini Daftarnya!
Ketua penyelenggara sekaligus penggerak Kombel Sieno Sinau, Imrotin menegaskan, kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan. Produk akhir dari workshop ini adalah penerbitan kumpulan cerpen karya guru dan siswa SMK Negeri 3 Batu.
“Rencananya akan dilaunching dan dibedah pada Mei 2026, bertepatan dengan ulang tahun sekolah. Kami ingin memastikan hasilnya konkret. Buku kumpulan cerpen ini menjadi bukti budaya menulis bisa tumbuh di mana saja, termasuk di sekolah vokasi,” ungkap Imrotin dengan semangat.
Ketua Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) Komisariat Malang, Dr Dwi Sulistyorini MHum mengungkapkan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari program unggulan HISKI Masuk Sekolah. Program tersebut bertujuan memperluas akses siswa terhadap dunia sastra. Sekaligus memperkuat kapasitas guru melalui MGMP lintas bahasa, termasuk Bahasa Inggris, Arab dan Jerman.
“HISKI Masuk Sekolah akan kami lakukan dengan pendampingan MGMP Bahasa dan Sastra. Akan diadakan pelatihan menulis karya sastra, jambore membaca dan jambore sastra agar minat terhadap sastra semakin tumbuh,” jelas dosen Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang tersebut.
Baca jugaL: Dies Natalis ke-71 UM: Perkuat Langkah Menuju Global Excellence Melalui Riset dan Dampak Nyata
Kepala SMK Negeri 3 Batu, Kolikul Huda MPd mengapresiasi inisiatif tersebut. Ia menilai, kegiatan seperti ini menjadi langkah penting. Terutama dalam menumbuhkan karakter, kreativitas dan daya pikir kritis di kalangan warga sekolah.
“Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin. Harapannya budaya literasi semakin mengakar dan berkembang di SMK Negeri 3 Batu,” ujarnya.
Melalui Smega Menulis Cerita 3, SMK Negeri 3 Batu menjadikan literasi sebagai bagian dari identitas sekolah. Kolaborasi antara sekolah, perguruan tinggi dan organisasi profesi sastra menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain. Khususnya untuk ikut membangun generasi kritis, berempati dan berdaya ekspresi tinggi.
Sejumlah tokoh pendidikan turut hadir dalam kegiatan ini. Antara lain pengawas sekolah Pudji Tjahjo Buana ST MPd dan akademisi Dr. Gatot Sarmidi dari Universitas Kanjuruhan Malang. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap penguatan budaya literasi di sekolah. (aan/mzm)