Surabaya, SERU.co.id – Sebagai wujud nyata dukungan terhadap pemerintah, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) meluncurkan program swasembada Listrik dari hulu ke hilir. Swasembada listrik dari hulu sampai hilir merupakan kemampuan suatu negara atau wilayah untuk memenuhi kebutuhan listriknya secara mandiri, mulai dari penghasilan energi (hulu) hingga penyaluran dan pendistribusiannya ke konsumen (hilir), tanpa bergantung pada negara lain.
Ini mencakup semua tahapan, mulai dari pembangkitan listrik (hulu) hingga pengoperasian jaringan transmisi dan distribusi (hilir) untuk menyalurkan listrik ke rumah tangga dan industri.
Hulu (Sektor Pengusahaan /Pembangkitan) mengacu pada kemampuan untuk menghasilkan listrik secara mandiri. Ini berarti negara memiliki sumber daya energi primer yang cukup dan mampu mengolahnya menjadi listrik melalui pembangkit listrik, seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTP, dan lain-lain.
Hilir (Sektor Jaringan dan Pendistribusian), mengacu pada kemampuan untuk membangun dan mengoperasikan infrastruktur jaringan listrik yang kuat dan efisien. Ini mencakup jaringan transmisi (untuk menyalurkan listrik dari pembangkit ke gardu induk) dan jaringan distribusi (untuk menyalurkan listrik dari gardu induk ke konsumen).
Tujuannya agar listrik yang dihasilkan dapat tersalurkan secara merata dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
PLN Jawa Timur berfokus pada peningkatan rasio elektrifikasi, khususnya di wilayah terpencil melalui Program Listrik Desa dengan energi terbarukan, serta penguatan sistem kelistrikan dengan pembangunan infrastruktur transmisi dan gardu induk baru. Yang mencakup kolaborasi dalam pengembangan kendaraan listrik, pengamanan pasokan listrik saat acara besar, dan peningkatan konsumsi listrik selama periode tertentu.
PLN mewujudkan swasembada listrik dari hulu ke hilir dengan melakukan berbagai inovasi, seperti akselerasi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), digitalisasi end-to-end, dan pengembangan solusi energi hijau seperti hidrogen.
Inovasi ini juga mencakup pemanfaatan teknologi seperti PLTS berbasis baterai untuk daerah terpencil, pengembangan infrastruktur hulu ke hilir, dan kolaborasi lintas sektor untuk mendukung transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE).
Inovasi dari hulu ke hilir
Energi Baru Terbarukan (EBT), PLN mempercepat pengembangan EBT dengan membangun pembangkit baru, program dedieselisasi, dan pemanfaatan teknologi seperti PLTS berbasis baterai untuk menjangkau daerah terpencil.
Digitalisasi End-to-End, PLN melakukan transformasi digital di seluruh rantai bisnisnya untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pelayanan pelanggan, seperti melalui aplikasi PLN Mobile.
Solusi Energi Hijau, PLN aktif mengembangkan solusi energi hijau, termasuk green hydrogen dan green ammonia, serta menggunakannya dalam aplikasi nyata seperti cofiring di pembangkit listrik.
Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN juga mendorong ekosistem kendaraan listrik, termasuk mengembangkan solusi untuk kendaraan berbasis hidrogen sebagai alternatif dekarbonisasi.
Dukungan untuk swasembada
Pembangkit Listrik, mengembangkan pembangkit listrik dari sumber terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Infrastruktur, membangun infrastruktur transmisi dan distribusi yang lebih modern dan andal untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Kolaborasi, bekerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan lain, untuk mempercepat transisi energi dan mencapai target Net Zero Emissions.
Akses Listrik Merata, untuk memastikan akses listrik yang adil bagi masyarakat di seluruh pelosok negeri, termasuk daerah terpencil.
Ketahanan Energi, dengan menciptakan kemandirian energi nasional melalui penguatan sektor energi dan pemanfaatan sumber daya lokal.
Pertumbuhan Ekonomi, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan menciptakan multiplier effect positif pada berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal. (yul/ono)