Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya (UB) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui langkah konkret pemanfaatan energi baru terbarukan di lingkungan kampus, UB mendukung SDG 7, yakni Energi Bersih dan Terjangkau. Inisiatif ini mencerminkan kepedulian UB terhadap isu lingkungan global dan sebagai pelopor dalam transisi menuju energi bersih di dunia pendidikan Indonesia.
Sekretaris UB, Tri Wahyu Nugroho SP MSi mengatakan, bekerja sama dengan PT PLN (Persero), UB telah mengimplementasikan pemanfaatan listrik dari sumber terbarukan. UB berhasil meraih Sertifikat Energi Hijau Internasional Tradable Instruments for Global Renewables (TIGR).
“Sertifikat ini menandakan bahwa UB secara aktif menggunakan energi dari sumber bersih, khususnya dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Barukan. UB sangat concern dengan penyediaan sumber energi terbarukan dan mengambil langkah nyata. Serta terukur dalam transisi energi bersih menuju net zero 2030,” seru Tri kepada SERU.co.id.
Sertifikat TIGR ini diperoleh melalui mekanisme Renewable Energy Certificate (REC) yang difasilitasi oleh PLN dan diakui secara internasional. Sertifikat ini bersifat traceable dan dapat diperdagangkan secara global. Memungkinkan institusi seperti UB menunjukkan komitmen kuatnya terhadap dekarbonisasi dan pengurangan emisi karbon.
Sementara itu, Kepala Pusat SDGs UB, Novia Lusiana STP MSi PhD mengungkapkan, partisipasi UB dalam mekanisme ini menandakan kontribusi nyata terhadap pengurangan jejak karbon. Dan mendukung target nasional menuju Net Zero Emission.
“Penerbitan sertifikat TIGR ini bukan hanya soal pengakuan. Namun menjadi pijakan awal UB dalam membangun sistem energi kampus yang berkelanjutan dan akuntabel,” jelas Novia.
Langkah-langkah UB ini juga berdampak positif terhadap transparansi dalam laporan keberlanjutan (sustainability reporting) yang mengacu pada standar global. Tak hanya menjadi simbol komitmen lingkungan, inisiatif ini membuktikan kampus juga bisa menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan krisis iklim. (aan/mzm)