Pengurus 57 Koperasi Merah Putih Ikuti Pelatihan, Pemkot Malang Targetkan Satu Tahun Beroperasi Mandiri

Pengurus 57 Koperasi Merah Putih Ikuti Pelatihan, Pemkot Malang Targetkan Satu Tahun Beroperasi Mandiri
Wali Kota Malang menjelaskan, pentingnya pelatihan bagi pengurus dan pengawas Koperasi Merah Putih. (bas)

Malang, SERU.co.id  – Sejumlah pengurus dari 57 Koperasi Merah Putih (KMP) di Kota Malang mendapatkan pelatihan secara intensif. Pemkot Malang menargetkan, satu tahun lagi sudah bisa beroperasi mandiri.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, Pemkot Malang bersama Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) menggelar pelatihan bagi pengurus dan pengawas KMP. Ini menjadi momentum penting bagi para pengurus koperasi yang selama ini masih menunggu arahan terkait langkah operasional.

Bacaan Lainnya

“Hari ini memang ditunggu-tunggu oleh pengurus Koperasi Merah Putih. Alhamdulillah, Diskopindag melalui Dekopinda sudah menganggarkan pelatihan selama tiga hari dengan narasumber yang kompeten,” seru Wahyu, saat membuka Pelatihan Pengurus dan Pengawas Koperasi Merah Putih di MCC, Senin (13/10/2025).

Pengurus 57 Koperasi Merah Putih Ikuti Pelatihan, Pemkot Malang Targetkan Satu Tahun Beroperasi Mandiri
Pengurus dan Pengawas Koperasi Merah Putih dari 57 kelurahan mengikuti pelatihan dari Pemkot Malang. (bas)

Wahyu menjelaskan, pelatihan digelar selama tiga hari. Melalui pelatihan dan pendampingan secara intensif, mereka mampu memperkuat kapasitas sumber daya manusia.

“Harapannya nanti mereka memahami bagaimana mengoperasionalkan koperasi ini sesuai dengan ketentuan. Dengan begitu, koperasi di tiap kelurahan bisa segera beroperasi secara mandiri,” ungkapnya.

Orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menekankan, para pengawas dan pengurus harus bisa memetakan bidang usaha potensial. Tidak kalah penting, harus memahami pola kerja sama dengan pihak ketiga.

“Setiap kelurahan nanti akan punya karakteristik dan jenis usaha yang berbeda-beda. Tidak hanya simpan pinjam, tapi juga bisa menjual sembako, LPG, atau produk lain,” jelasnya.

Setelah mengikuti pelatihan ini, pihak koperasi dapat menentukan prioritas bidang usaha dan mempersiapkan operasionalnya. Terkait biaya operasional, mereka dapat mengajukan bantuan hingga Rp3 miliar ke Himbara (Himpunan Bank-bank Milik Negara).

“Kebutuhan tiap koperasi berbeda. Ada yang cukup Rp100 juta, ada yang Rp500 juta. Mereka dilatih untuk mengukur kemampuan, agar tidak asal meminjam. Yang penting, pinjaman itu bisa dikembalikan,” terangnya.

Ia menargetkan, dalam waktu satu tahun koperasi-koperasi tersebut sudah bisa mandiri dan berjalan stabil. Pemkot Malang akan terus memberikan dukungan, termasuk jika ada kebutuhan infrastruktur dasar.

“Kalau ada kebutuhan yang tidak bisa ditangani koperasi, pemerintah siap membantu. Karena suksesnya Koperasi Merah Putih harus didukung semua pihak,” tegasnya.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Sri Eko Sri Yuliadi menjelaskan, pelatihan ini diberikan sesuai kebutuhan peningkatan SDM. Materi yang diberikan mencakup dasar-dasar koperasi, penyusunan proposal pengajuan usaha, hingga penyusunan business plan.

“Kami juga menghadirkan pemateri dari Pertamina, Bulog, dan perusahaan pengisian air minum. Harapannya, Koperasi Merah Putih bisa mengembangkan tiga unit usaha, yaitu sembako, LPG, dan air minum isi ulang,” urai Eko.

Saat ini ini sekitar 50 persen dari total 57 Koperasi Merah Putih di Kota Malang sudah mulai beroperasi dan menjalin komunikasi dengan mitra. Eko menyebutkan, misalnya degan Hiswana Migas (Himpunan Pengusaha Minyak dan gas), distributor sembako dan pengisian air minum.

“Perkembangannya bertahap, namanya bisnis kan berkembang, tidak bisa langsung sekaligus. Kemudian ketersediaan dari SDM, manajemen dan finansial itu menjadi pertimbangan utama untuk mengembangkan tiga dari tujuh unit usaha,” tuturnya.

Eko mengatakan, sementara pihaknya hanya menawarkan tiga unit usaha yang memang mudah ditangani Koperasi Merah Putih. Dari sisi permodalan, ketiga unit usaha tersebut tidak begitu besar.

“Tetapi, poin pentingnya ada omset yang pasti terhadap koperasi. Ketiga unit usaha itu juga yang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat,” tukasnya.

Pemkot Malang juga berupaya mendampingi Koperasi Merah Putih secara berkelanjutan. Eko berharap, dalam kurun waktu satu tahun semuanya sudah bisa berjalan secara mandiri. (bas/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim