Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang turut berkontribusi dalam mensukseskan program Gerakan Pangan Murah Serentak se-Jawa Timur dengan menyalurkan 33 ton beras ke 33 kecamatan, Selasa (23/9/2025). Hal tersebut dilakukan guna bersama-sama menekan laju inflasi sekaligus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok saat ini.
Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib menerangkan, ini adalah salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Malang dalam meringankan beban masyarakat sekaligus menjaga stabilitas harga. Tak hanya beras saja, masyarakat juga bisa mendapatkan beras, gula, minyak goreng dan berbagai komoditas lainnya dengan harga yang lebih miring.
“Diharapkan masyarakat dapat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus membantu mengendalikan inflasi daerah. Apalagi menjelang akhir tahun, kebutuhan bahan pokok biasanya meningkat, sehingga intervensi pasar menjadi langkah yang tepat dan strategis,” seru Lathifah, saat dikonfirmasi.
Lathifah membeberkan, dari target 7.000 ton yang disalurkan ke masyarakat dengan harga murah. Saat ini Kabupaten Malang diketahui masih memiliki stok beras sekitar 45 persen atau 3.113 ton. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, jumlah persediaan tersebut dipastikan aman hingga Desember 2025 nanti.
Diketahui, Gerakan Pangan Murah digelar serentak di 33 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Dimana setiap kecamatan, akan disalurkan 1 ton beras, sehingga total keseluruhan untuk 33 kecamatan mencapai 33 ton beras. Masyarakat dapat mendapatkan beras SPHP dengan kemasan lima kilogram tersebut dengan harga Rp55 ribu per kemasan.
“Di Kabupaten Malang saat ini sudah tersedia 225 titik penyaluran di dalam pasar. Dari total 34 pasar yang ada di Kabupaten Malang, seluruhnya telah menjual beras SPHP. Selain itu, di luar pasar juga terdapat sekitar 150 titik penyaluran. Secara keseluruhan sudah ada kurang lebih 375 titik yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk memperoleh beras SPHP dengan harga terjangkau,” terangnya.
Dikatakan Lathifah, suksesnya program ini merupakan salah satu bukti sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, Perum Bulog, perbankan. Kemudian pelaku usaha serta seluruh pemangku kepentingan pangan. Dirinya juga mengaku, jika hingga kini laju inflasi di Kabupaten Malang tergolong terkendali dan aman.
“Tidak ada deflasi, inflasi juga tidak tinggi. Yang terpenting, seluruh masyarakat kita dapat makan dengan tenang. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa tidak boleh ada rakyat Indonesia yang kelaparan. Karena itu, kegiatan pangan murah ini akan terus kita gencarkan,” ungkapnya.
Diketahui, [program ini diselenggarakan secara berkelanjutan di sejumlah wilayah Jawa Timur, seperti Sidoarjo, Malang, Jombang,Pasuruan Kediri, Surabaya dengan melibatkan jajaran forkopimda daerah masing-masing. (wul/ono)