Malang, SERU.co.id – Dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan pihak kepolisian, akhirnya terungkap ibu sekaligus pelaku penguburan bayi di halaman rumah kontrakan di Sumberpucung. Salah satu siswa PKL (Praktek Kerja Lapangan) yang penyewa rumah itu adalah W (17), warga Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Kapolsek Sumberpucung, Iptu Choirul Mustofa menerangkan, dari hasil penyelidikan intensif selama 1 kali 24 jam yang tengah dilakukan. Ibu yang merupakan pelaku penguburan bayi itu mengakui dan membenarkan, jika dirinya lah yang telah melakukan perbuatan keji tersebut.
“Teka teki ibu bayi yang ditemukan di Ngebruk terkuak, salah satu siswi SMK yang PKL di daerah tersebut. Ia mengaku sebagai ibu dari bayi tersebut,” seru Choirul, Jumat (19/12/2025).
Dirinya menjelaskan, menurut pengakuan W, dirinya melahirkan bayi di kamar mandi rumah kontrakan itu pada dua minggu lalu, sekitar pukul 02.00 WIB.
“Sekitar jam 02.00 WIB, tengah malam dia melahirkan di kamar mandi kontrakan dan menurut dia keadaan bayi sudah meninggal. Karena takut ketahuan, akhirnya mengambil cangkul dan mengubur bayi baru dilahirkan,” ungkapnya.
Dikatakan Choirul, perkara tersebut melibatkan perempuan dan anak dibawah umur, sehingga Polsek Sumberpucung melimpahkan penanganan ke Unit PPA Satreskrim Polres Malang.
Diberitakan sebelumnya, warga Jalan Kodari RT 25, RW 04, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang digegerkan dengan penemuan mayat sosok jasad bayi yang sudah rusak. Bayi yang belum diketahui jenis kelamin itu ditemukan dibawa hewan saat melintas di halaman rumah warga, Kamis (18/12/2025) pagi.
Kapolsek Sumberpucung, Iptu Choirul Mustofa membeberkan, tubuh bayi malang itu dikubur alakadarnya dan ditutup beberapa genteng di halaman rumah Nurmani. Rumah tersebut tengah dihuni oleh anak-anak magang di Griya Multimedia.
Choirul menjelaskan, sebelum ditemukan adanya jasad bayi di area lahan itu, anak-anak magang tidak mencurigai sesuatu yang ganjil pada gundukan tanah tersebut. Namun, sempat mencium bau yang tidak sedap, sehingga mereka menimbunnya dengan tanah. (wul/ono)








