Pamekasan, SERU.co.id – Aset desa yang seharusnya menjadi garda terdepan layanan kesehatan masyarakat kini menjadi sorotan. Sebuah mobil layanan kesehatan atau yang dikenal dengan sebutan Mobil Sigap milik Desa Sokolelah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, diketahui menunggak pajak kendaraan sejak Maret 2025.
Mobil berpelat nomor M 1393 AP tersebut merupakan kendaraan operasional desa yang dibeli menggunakan dana negara untuk mendukung kebutuhan kesehatan warga setempat. Namun, alih-alih menjalankan fungsinya secara maksimal, mobil itu justru terciduk berada di luar jalur tugas medis.
Pada Sabtu malam (20/9), kendaraan ini terlihat berada di area lomba tarik tambang di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, sebuah kegiatan hiburan yang tidak ada kaitannya dengan layanan kesehatan. Keberadaan mobil di lokasi tersebut memunculkan dugaan kuat adanya penyalahgunaan aset desa.
Pemerhati kebijakan desa Pamekasan, Syaifur menilai, kasus ini bukan sekadar kelalaian administratif, melainkan bentuk nyata dari buruknya tata kelola aset di tingkat desa. Menurutnya, tunggakan pajak dan penyalahgunaan fungsi mobil menunjukkan lemahnya sistem pengawasan internal.
“Bagaimana mungkin kendaraan yang dibeli dari uang rakyat untuk layanan kesehatan justru digunakan tanpa arah yang jelas dan dibiarkan menunggak pajak lima tahunan? Ini mencerminkan rendahnya tanggung jawab pemerintah desa,” seru Syaifur saat dikonfirmasi, Senin (22/9/2025).
Syaifur menekankan bahwa mobil layanan kesehatan seharusnya dalam kondisi siaga dan terawat. Pajak yang mati serta penggunaannya di luar kepentingan medis menunjukkan bahwa kendaraan tersebut tidak dikelola sebagaimana mestinya.
“Kalau sudah seperti ini, siapa yang menjamin masyarakat bisa cepat mendapatkan bantuan saat darurat? Jangan sampai warga kehilangan hak dasar hanya karena aparat desa abai,” tegasnya.
Sementara itu, saat dilakukan upaya konfirmasi, hingga berita ini di terbitkan, pihak Pemerintah Desa belum memberikan tanggapan. (udi/mzm)