Malang, SERU.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menganggarkan perbaikan fasilitas umum (Fasum) akibat demo anarkis sebesar Rp1,2 miliar. Perbaikan dipastikan akan dimulai bulan Oktober mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengungkapkan, aksi massa menyebabkan kerusakan berbagai perlengkapan jalan di sejumlah titik. Kerusakan mencakup berbagai infrastruktur seperti warning light, cermin tikung, marka jalan, zebra cross, hingga water barrier dan barricade.
“Kami telah mengajukan anggaran perbaikan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2025. Anggaran perbaikan senilai Rp1,2 miliar itu sudah disetujui oleh DPRD dan Wali Kota Malang,” seru Jaya, sapaannya, Minggu (21/9/2025).
Ia menjelaskan, kerusakan terjadi di beberapa titik seperti simpang UB, Jalan Bandung, Jalan Ijen dan kawasan Patung Rudal. Yang paling banyak mengalami kerusakan, water barrier sebanyak 150 water barrier.
“Di satu tempat saja bisa mencapai tiga puluh barrier yang rusak. Ada yang hilang dan dibakar. Termasuk juga kerusakan traffic light di dekat Hotel Savanna, akibat kabel diputus dan lampu patah,” ungkapnya.
Terkait kerusakan lainnya, Dishub Kota Malang mencatat, kerusakan 1 tenda Dishub di jalan Ijen, 6 rambu lalu lintas, hingga 30 barricade. Dari semua kerusakan, komponen yang paling mahal adalah APIL.
“Yang paling mahal itu APIL. Makanya kita ajukan seluruhnya ke PAK, karena sangat mendesak. Total kerugian akibat demo anarkis mencapai sekitar Rp600 juta,” ujarnya.
Pria kelahiran Ambon itu menerangkan, anggaran yang disetujui tidak hanya soal perbaikan Fasum yang terdampak demo anarkis. Anggaran tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti zebra cross dan perbaikan lain-lain.
“Insyaallah, bulan depan sudah berjalan (perbaikannya, red). Saat ini tinggal menunggu persiapannya,” kata Jaya.
Adapun terkait keberadaan CCTV, ia memastikan, tidak ada kerusakan. Meski demikian pemantauan terus dilakukan untuk mengamati dampak aksi terhadap kerusakan.
“CCTV tidak sampai rusak. Hanya sempat disogrok para pendemo. Kami memang terbatas dari sisi personel, tapi tetap berupaya maksimal dalam menindaklanjuti ini,” pungkasnya. (bas/mzm)