Menteri LH Ajak Maba Pascasarjana UB Jawab Pembangunan Hijau hingga Inovasi Ramah Lingkungan

Menteri LH Ajak Maba Pascasarjana UB Jawab Pembangunan Hijau hingga Inovasi Ramah Lingkungan
Menteri LH ajak maba Pascasarjana UB jawab tantangan pembangunan hijau hingga inovasi ramah lingkungan. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) mengajak mahasiswa baru (Maba) Pascasarjana Universitas Brawijaya (UB) menjawab tantangan. Yakni pembangunan hijau (green development), ekonomi biru (blue economy), serta riset dan inovasi ramah lingkungan.

Sebagai narasumber utama, Menteri Lingkungan Hidup (MenLH), Dr. Hanif Faisol Nurofiq SHut MP menekankan, urgensi kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah. Dalam menjawab tantangan pembangunan hijau (green development), ekonomi biru (blue economy), serta riset dan inovasi ramah lingkungan.

Bacaan Lainnya

“Hampir di semua lini, pengambilan keputusan Menteri Lingkungan Hidup diwakili di daerah oleh Gubernur, Bupati dan Wali Kota dilandaskan kepada scientific base. Sehingga peran pascasarjana ini sangat penting,” seru Dr. Hanif Faisol Nurofiq, di hadapan 2.255 mahasiswa baru (maba) program magister dan doktoral, Senin (18/8/2025).

Menteri Lingkungan Hidup dan Rektor UB menjawab pertanyaan awak media. (rhd)
Menteri Lingkungan Hidup dan Rektor UB menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Secara aktual, perguruan tinggi mampu mengejawantahkan persetujuan lingkungan yang harus diberikan atau tidak diberikan kepada suatu kegiatan atau proyek. Dengan membantu Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam membangun dugaan-dugaan pelanggaran lingkungan. Dimana nantinya berimplikasi kepada pengenaan pidana maupun perdata.

“Jadi Menteri itu tidak bisa menghukum seseorang tanpa ada scientific authority-nya. Tanpa itu, Menteri hampir tidak bisa kemudian sewenang-wenang menerapkan hukum itu,” jelasnya.

baca juga: Menteri LH Akan Tempuh Jalur Hukum Terkait Longsor di Cisarua Bogor

Sebagai alumni UB, Hanif mengaku, bangga Universitas Brawijaya Malang terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas anak didiknya dalam pembangunan di tanah air.

“Sebagai almamater UB, tentu kami ingin berbagi beberapa hal yang saya rasa anggap penting untuk menjadi rujukan-rujukan. Untuk menjadi salah satu literasi dalam rangka meningkatkan kapasitas akademik dari teman-teman di Universitas Brawijaya,” ucapnya.

Menurutnya, tanpa dukungan akademisi, hampir dipastikan kualitas lingkungan hidup akan jauh turun tajam di tengah-tengah kita mendorong ekonomi maju. Sebagaimana misi Presiden Prabowo Subianto menjadi negara maju di tahun 2045.

“Ini salah satu langkah pembangun pentahelix di dalam pembangunan kualitas lingkungan hidup,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo SSi MSi PhD MedSc menekankan, pentingnya riset sebagai basis utama pendidikan pascasarjana. Menurutnya, aktivitas belajar mahasiswa pascasarjana berangkat dari riset yang melibatkan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Tugas mahasiswa adalah mengembangkan ilmu pengetahuan yang tidak sekadar bersumber dari buku teks, melainkan melalui penelitian mendalam yang menghasilkan temuan baru. Hasil riset yang berkualitas inilah yang nantinya dituangkan dalam bentuk buku maupun publikasi jurnal ilmiah,” ucap Prof. Widodo, Senin (18/8/2025).

Pernyataan ini sejalan dengan tujuan UB untuk melahirkan intelektual yang mampu berkontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Termasuk dalam bidang lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Orientasi Pendidikan dan Kemahasiswaan (ORDIK) menjadi bagian penting dari rangkaian penerimaan mahasiswa baru yang bertujuan membantu adaptasi akademik dan sosial mahasiswa Pascasarjana. Universitas Brawijaya menekankan pentingnya mencetak cendekiawan unggul yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik. Tetapi juga integritas, profesionalisme, serta kepekaan terhadap isu-isu lingkungan dan keberlanjutan.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa diperkenalkan dengan sistem akademik, fasilitas, kebijakan, serta budaya universitas. Ordik bertujuan menguatkan motivasi akademik, membangun jejaring antarmahasiswa, dan menyiapkan fondasi kokoh untuk menghadapi tantangan akademik.

baca juga: Menteri LHK Kunjungi Arboretum Sumber Brantas, PJT I Komitmen Pelestarian Hulu DAS Brantas

Dalam Ordik maba Pascasarjana tahun akademik 2025/2026, Senin-Selasa (18–19/8/2025), mengusung tema: ‘Membangun Intelektual Pascasarjana yang Profesional, Berintegritas, dan Visioner Menuju Indonesia Emas 2045.’ Dimana hari pertama Ordik tingkat Universitas di Gedung Samantha Krida UB dan hari kedua di fakultas masing-masing.

“Hasil yang diharapkan, mahasiswa baru siap melaksanakan studi dengan baik dan berkembang menjadi individu yang profesional, berintegritas, dan visioner,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait