Jakarta, SERU.co.id – Polda Metro Jaya menyimpulkan kematian diplomat muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan (ADP) karena bunuh diri. Terbaru, kepolisian menemukan riwayat email konseling sejak 2013-2021. Namun pihak keluarga belum bisa menerima sepenuhnya dan meminta penyelidikan terus dilanjutkan.
Dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025), kepolisian menyatakan tidak ditemukan indikasi keterlibatan pihak lain dalam kematian ADP.
“Berdasarkan hasil digital forensik, ditemukan riwayat komunikasi email ke layanan konseling. Layanan yang menangani orang-orang dengan kecenderungan bunuh diri. Sejak tahun 2013 dan terakhir pada 2021,” seru Ipda Saji Purwanto, tim siber Ditreskrimsus, dikutip dari Detikcom, Rabu (30/7/2025).
Tim forensik juga menyebut, ADP memiliki riwayat kesulitan mengekspresikan tekanan emosional. Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi psikologis yang dilakukan oleh Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
“Beliau dikenal sebagai pribadi positif, bertanggung jawab dan sangat suportif. Namun di sisi lain, cenderung menekan emosi negatif dan enggan mengakses bantuan psikologis,” jelas Ketua Umum Apsifor, Nathanael Sumampouw.
Meski demikian, pihak keluarga masih menyimpan keraguan. Kakak Ipar ADP, Meta Bagus menegaskan, keluarga tidak yakin Arya meninggal karena bunuh diri.
Baca juga: Polda Metro Jaya Pastikan Diplomat Arya Daru Meninggal karena Bunuh Diri
“Selama bertahun-tahun kami mengenalnya, tidak ada tanda-tanda dia akan melakukan hal seperti itu. Kami masih meyakini ada hal-hal yang belum terungkap,” ujarnya.
Menurut keluarga, ADP memang pernah mengakses layanan kesehatan mental. Namun mereka menganggap hal tersebut bersifat pribadi dan tidak serta-merta menunjukkan niat bunuh diri.
Keluarga pun meminta agar penyelidikan tidak dihentikan. Bahkan tengah mempertimbangkan untuk menunjuk kuasa hukum guna mendampingi mereka dalam proses hukum lebih lanjut.
“Pihak Direskrimum menyampaikan bahwa kasus ini belum tuntas. Itu artinya masih ada yang perlu digali lebih dalam. Kami berharap proses ini bisa terus berjalan hingga semuanya jelas,” pungkas Meta. (aan/mzm)