Jakarta, SERU.co.id – Kebakaran hebat melanda Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan, Senin (28/7/2025) malam. Si jago merah melahap sekitar 500 toko yang berada di kawasan legendaris tersebut. Sementara itu, penyebab dan total kerugian dari kebakaran ini belum dapat dipastikan.
Sekretaris Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Sugeng Wiyono mengatakan, kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Laporan pertama diterima oleh petugas pemadam kebakaran pada pukul 18.02 WIB. Enam menit kemudian, tim Damkar tiba di lokasi.
“Awalnya hanya enam unit mobil Damkar dikerahkan. Namun melihat besarnya skala kebakaran, total 34 mobil Damkar dan 115 personel diterjunkan untuk memadamkan api. Kami mengalami kendala besar, salah satunya akses ke sumber air yang jauh dan lalu lintas di lokasi sangat padat,” seru Sugeng, dikutip dari CNN, Senin (28/7/2025).
Tim Damkar harus menggunakan teknik pemadaman dinamis sambil menyambung selang ke titik air terdekat. Hingga pukul 20.00 WIB, api masih berkobar dan proses pemadaman masih berlangsung.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengimbau, masyarakat agar tidak berkerumun di lokasi. Ia juga meminta masyarakat memberi ruang bagi mobil pemadam untuk bekerja maksimal.
“Sebanyak 500 toko terbakar. Mohon beri akses bagi petugas kami,” tegasnya.
Imbas dari kebakaran ini, TransJakarta koridor 13 yang melintasi Halte Mayestik mengalami keterlambatan. Penumpang diminta turun demi keselamatan. Sementara itu, lalu lintas di Jalan Kyai Maja arah Kebayoran macet parah, sedangkan arah Tendean masih dapat dilalui.
Di lokasi kejadian, warga dan pedagang tampak panik. Beberapa pedagang berusaha menyelamatkan barang dagangannya sebelum api merambat lebih luas. Warga sekitar turut membantu petugas dan memadati area sekitar pasar.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti penyebab kebakaran. Pihak BPBD Jakarta Selatan masih melakukan asesmen terhadap dampak korban jiwa maupun kerugian materiil.
“Tim kami masih bekerja di lapangan dan melakukan pendataan,” ujar Kendar, Kepala Satgas BPBD Jakarta Selatan.
Sebagai informasi, Pasar Taman Puring telah menjadi ikon ekonomi rakyat Jakarta Selatan sejak era 1960-an. Awalnya digunakan oleh pedagang pikulan dan pangkalan oplet, pasar ini kemudian diresmikan pada masa Gubernur Suprapto sebagai tempat berkumpulnya penjual barang bekas.
Pasar ini sempat berubah menjadi Pasar Tunggu (akronim dari Sabtu dan Minggu). Dimana saat krisis moneter 1997 membuat para korban PHK berdagang di area tersebut. Kebakaran besar juga pernah terjadi di pasar ini pada 2002, yang menghanguskan seluruh bangunan. (aan/mzm)