Lomba Burung Berkicau Mampu Angkat Perekonomian Peternak Burung dan Pengrajin Sangkar Burung

Peserta lomba burung berkicau di lapangan burung berkicau Putra Cerung BC Krikilan, Desa Tegalrejo, Kecamatan Glenmore tampak menjaga jarak, dan tidak bergerombol. (git)

Banyuwangi SERU – Memasuki era New Normal pecinta burung berkicau mania kembali menggelar lomba/Latihan Berhadiah (Latber) burung berkicau, bertempat di gantangan (lapangan) burung berkicau Mania Putra Cerung BC Krikilan, Desa Tegalharjo,  Kecamatan Glenmore, Minggu (9/8/2020)

 Ketua Panitia Latber, Andre mengajak para pecinta burung berkicau yang mengikuti Latber harus mentaati protokol kesehatan.

“Sejak pandemi covid – 19 merebak di bumi Blambangan, lomba burung berkicau diliburkan Bukan hanya di Krikilan saja yang meniadakan lomba burung berkicau. Tapi diseluruh Kabupaten Banyuwangi bahkan diseluruh Indonesia,” ujar Andre kepada Memo X.

Para pecinta burung berkicau ini kata Andre saat patuh aturan. Berhentinya lomba burung berkicau ini sesuai  anjuran pemerintah.

“Kami patuh dan taat aturan. Ketika Pemerintah melarang, kami ya berhenti menggelar lomba. Tidak seperti di salah satu tempat memaksakan menggelar lomba apa yang terjadi, dibubarkan oleh aparat,” kata Andre.

Andre mengingatkan kepada seluruh peserta lomba agar mematuhi anjuran Pemerintahan, dan tetap mengedepankan kesehatan. Dan di tempat lomba ini disediakan tempat cuci tangan, sabun,  hand sanitizer, tes suhu, masker dan tempat duduknya juga diatur sesuai anjuran dari pemerintah.

“Saya tidak ingin gara-gara hobi peserta lomba terpapar Covid-19. Agar terhindar dari Coronavirus saya menghimbau kepada seluruh peserta lomba dan yang hadir di tempat ini agar memakai masker, dan  mencuci tangan,” jelasnya.

“Kalau ada peserta yang tidak mematuhi aturan ya saya usir, jangan ikut lomba disini. Daripada membahayakan peserta lainnya. Intinya antara peserta maupun penonton harus saling melindungi,” imbuhnya.

Rizal warga Desa Karangharjo, Glenmore  salah satu peserta lomba mengaku sangat  antusias mengikuti lomba burung berkicau ini. Menurutnya, dengan digelarnya kembali lomba burung ini secara perlahan aka. Memperbaiki perekonomian pemain buruan berkicau.

Menurut Rizal, sejak Pandemi Covid-19 merebak di Banyuwangi para pemain maupun pedagang burung, pengrajin sangkar burung, pemilik gantangan perekonomiannya melemah.

“Diperbolehkannya lomba burung berkicau ini, secara otomatis mampu mengangkat perekonomian. Para pengrajin sangkar burung bisa menjual sangkarnya, peternak (penangkar)  burung ya bisa menjual burung-burung hasil tangkarannya. Sehingga perekonomian  bisa berjalan kembali,” ungkapnya.

Apa lagi sambung Rizal pemilik gantangan Putra Cerung BC menerapkan aturan yang ketat. Setiap peserta lomba diwajibkan mentaati anjuran pemerintah. Sehingga pemain burung yang datang untuk berlomba tidak was-was tertular Covid-19.

“Semua peserta memakai masker, dan mencuci tangannya sebelum masuk arena lomba. Apalagi semua perlengkapan itu sudah disediakan oleh panitia,” pungkasnya. (git)

disclaimer

Pos terkait