Malang, SERU.co.id – Sebagain besar warga masyarakat Dusun Krajan, Desa Kasembon, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang memilih untuk berternak cacing jenis ANC. Meskipun memiliki wujud dan penampilan menjijikkan, namun usaha cacing menjanjikan keuntungan yang menggiurkan. Selain untung yang didapat lumayan tinggi, pemeliharaan hewan yang habitatnya berada di tanah tersebut juga sangat mudah.
Salah satu peternak dan pengepul Cacing ANC Desa Kasembon, Kastubi menjelaskan, usaha tersebut merambah ke desanya dan dirinya juga turut terjun menjadi petani cacing sejak tahun 2017 lalu. Namun seiring berjalannya waktu, perjalanan bisnis anyar itu tidak berjalan mulus. Di mana pengepul yang dipercaya sebagai sambung tangan dengan pembeli justru menghianati dan tidak membayarkan.
“Kan saya dulunya peternak, terus soal pengepul ada yang baik, ada yang tidak mbak. Saya sampai dulu ke pengepul berapa belum kebayar mbak. Jadi ke sayanya belum kebayar, ke petaninya gak kebayar, jadi sudah pengambilan belum kebayar,” seru Kastubi, Kamis (9/3/2023) siang itu.
Kepada SERU.co.id, dirinya mengaku sempat terjatuh dengan keadaan itu. Uang yang seharusnya dibayarkan oleh pengepul tidak dia dapat. Kemudian dirinya harus mengganti uang para petani kurang lebih Rp40 juta, sehingga dirinya harus terlilit hutang.
Kemudian dari situ Kastubi berinisiatif, untuk melakukan penjualan sendiri dengan sistem online. Hal tersebut justru sangat efektif, pelangganya mulai berdatanggan meskipun sedikit demi sedikit . Hingga akhirnya, dilakukan musyawarah oleh pihak petani dan diputuskan dirinya menjadi salah satu pengepul di kawasanya.
Seiring berjalannya waktu, secara perlahan hutangnya mulai terbayar dan sudah kembali bangkit. Untuk saat ini, setidaknya ada 40 peternak yang menyetorkan hasil panen mereka kepada bapak dengan dua orang anak itu.
“Kemudian saya koleb gak ada pemasukan, kemudian saya pinjam BRI, Alhamdulillah sudah lunas, 2 ton dulu harganya Rp40 juta, untuk bayari petani saya pinjam KUR (Kredit Usaha Rakyat),” terangnya.