Meski Terlihat Menjijikkan, Usaha Cacing Menjanjikan Keuntungan Yang Menggiurkan

Cacing tengah dipegang oleh Kastubi. (wul) - Meski Terlihat Menjijikkan, Usaha Cacing Menjanjikan Keuntungan Yang Menggiurkan
Cacing tengah dipegang oleh Kastubi. (wul)

Kastubi mengaku, dirinya merasa usaha tersebut sangat menjanjikan hingga dirinya rela meninggalkan pekerjaan utamanya di pabrik sablon. Kemudian banting setir dan  mengutamakan pekerjaan sampingannya beternak cacing ANC itu. 

“Kemudian kok sepertinya cacing ini kok menjanjikan, kemudian saya coba gitu mbak. Saya  ikut kemitraan orang Malang (Kota),” jelasnya. 

Bacaan Lainnya

Menurutnya awal dirinya memulai beternak tersebut, dengan menebar bibit sebanyak 20 kilogram. Selang empat bulan kemudian dirinya baru bisa memanen, selanjutnya masa pembesaran akan lebih cepat. Dimana setiap dua minggu sekali cacing-cacing itu akan bisa dipanen dan disetorkan. 

Untuk medianya, para petani memanfaatkan pekarangan yang diberi tanah bekas cacing (Kascing) dan juga Blotong (Ampas tebu/limbah pabrik gula). Selain jadi media tanam cacing, limbah produksi gula blotong tersebut juga sebagai makanan cacing-cacing tersebut. Untuk mendapatkan blotong, para peternak cukup membeli dari pabrik produksi gula sebesar Rp175 ribu per bak truknya. 

Meskipun tergolong mudah, namun Kastubi dan para peternak cacing lainya juga menemui beberapa kendala dalam merawat hewan melata yang tergolong dalam kelas Oligochaeta tersebut. Seperti hama Klelet, yang bisa merusak cacing bahkan bisa membuatnya mati jika dibiarkan. 

“Kalau cacing ditempeli itu putus, mati. Cacing banyak itu kalau kenak klelet langsung habis,” jelasnya. 

Untuk menangani permaslahan tersebut, para petani harus dengan telaten mengambili Klelet dengan manual saat malam hari. Di mana menurutnya, hewan pengrusak tersebut akan bermunculan saat sudah petang. 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *