‘Isi Piringku’, Cara Dinkes Batu Sadarkan Orang Tua akan Gizi Anaknya

Sosialisasi program Isi Piringku oleh Puskesmas. (ist) - 'Isi Piringku', Cara Dinkes Batu Sadarkan Orang Tua akan Gizi Anaknya
Sosialisasi program Isi Piringku oleh Puskesmas. (ist)

Batu, SERU.co.id – Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Kesehatan terus berupaya untuk menekan angka stunting, salah satunya melalui pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu dan edukasi gizi Program “Isi Piringku”. Terutama di Bulan Februari ini yang ditetapkan sebagai Bulan Timbang.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Posyandu Anggrek Bulan 20 di Jl. Bromo Gg IV, Kecamatan Batu, dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan Balita secara rutin. Balita juga mendapatkan imunisasi dan juga vitamin A. Selain itu, dilaksanakan juga kampanye Program “Isi Piringku” yang menyasar masyarakat khususnya ibu-ibu.

Baca Juga

“Agar sadar akan pentingnya konsumsi gizi yang seimbang dengan menu buah dan sayur yang harus selalu ada setiap makan,” seru Kepala Puskesmas Sisir, dr. Sachariano.

Dr. Sachariano menjelaskan, dengan menerapkan “Isi Piringku”yang berisi 1/3 Karbohidrat, 1/3 Sayur, dan 1/3 protein, ditambah dengan buah-buahan, keanekaragaman makanan dan gizi yang diperlukan oleh Balita dapat dipenuhi. Kampanye “Isi Piringku” juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Dalam perkembangan ilmu gizi yang baru, pedoman “4 Sehat 5 Sempurna” berubah menjadi pedoman gizi seimbang, terdiri dari 10 pesan tentang menjaga gizi.

“Dari 10 pesan tersebut, dikelompokkan lagi menjadi empat pesan pokok yakni pola makan gizi seimbang, minum air putih yang cukup, aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, dan mengukur tinggi dan berat badan yang sesuai untuk mengetahui kondisi tubuh,” ungkapnya.

Selain program “Isi Piringku”, kampanye tersebut juga menekankan empat hal penting lainnya yaitu cuci tangan sebelum makan, aktivitas fisik yang cukup, minum air putih cukup, dan memantau tinggi badan dan berat badan.

“Kami bersama lintas sektor terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menangani stunting. Yakni dengan mendorong ibu-ibu yang memiliki anak Balita terus mengunjungi Posyandu setiap bulannya,” pungkas dr. Sachariano. (dik/mzm)


Baca juga:

Berita Terkait