Malang, SERU.co.id – Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke108 Kota Malang banyak agenda maupun festival yang digelar. Salah satunya Malang Batik Festival akan mengangkat produk lokal untuk bersaing dengan membranding supaya dikenal luas.
Ketua Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Malang, Widayati Sutiaji mengungkapkan Rabu, 30 Maret 2022 nanti Malang Batik Festival akan mengangkat branding dengan produk lokal. Karena ada tiga kolaborasi mulai dari yang membuat batik hingga model.
“Kita kolaborasi dengan desainernya, dan yang membawakan nanti adalah kepala dinas beserta istrinya. Keren ya, jadi disana akan menguatkan branding,” seru Widayati Sutiaji.

Selanjutnya, Malang Batuk Festival guna mengedukasi masyarakat agar bangga dengan produk-produk dalam negeri, terutama Kota Malang dengan berbagai produk lokal.
Selain itu, secara langsung membranding dengan tiga kolaborasi melalui media sosial. Menurut Widayati, tidak sedikit kepala dinas maupun istrinya yang mempunyai banyak follower. Sehingga secara tidak langsung akan dilihat oleh publik secara daring.
“Dari sana nanti harus dituliskan desainer, alamatnya mana, insyaallah disana bentuk branding kita. Tujuannya adalah penguatan ekonomi dan ketahanan keluarga,” imbuhnya.
Perihal pemasaran, ia menyebutkan bakal dihadiri oleh berbagai daerah selama lima hari. Kebetulan mulai tanggal 23 sampai 27 Pemkot Malang melalui TO PKK mengirim kegiatan ekraf, yang juga sebagai pengenalan produk-produk Industri Kreatif Kota Malang.
Sebagai informasi, beberapa produk sudah laku terjual dengan jumlah pcs banyak. Selain batik, pameran ada 47 kurang lebih kerajinan hingga makanan minuman (mamin).
“Harapannya produk-produk Kota Malang seperti tagline Pak Wali Kota Malang untuk Indonesia dan Dunia,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, kebijakan outlook di 2023 prediksi puncak kebangkitan ekonomi nasional dan daerah akan menjadi daya saing daerah.
“Alhamdulillah Presiden menyampaikan wajib hukumnya kita pakai dan bangga produk dalam negeri,” ujar Sutiaji.
Menurutnya, jajaran Pemkot Malang memakai baju seragam berupa batik adalah produk dalam negeri semua. Ditambah lagi, sepatu juga dalam negeri untuk ikut mensukseskan dan mensejahterakan industri lokal.
“Kalau ada produk sepatu ya kita beli. Harapannya kita cinta produk lokal karena bisa menandingi ekonomi ekonomi luar negeri,” tandas pria penghobi badminton ini. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Siap Jalani Wakuf di Arafah
- Satu WNI Meninggal di Gurun Makkah, Dua Lainnya Diselamatkan Usai Coba Masuk Secara Ilegal
- 541 Atlet KONI Kota Batu Lolos Mengikuti Porprov IX Jatim 2025
- KONI Batu Bakar Semangat Tanding Atlet Lewat Character Building
- Pemkot Malang Tak Kuasa Hadapi Alih Fungsi Lahan Pertanian Terdesak Perumahan