Malang, SERU.co.id – Kota Malang masuk prasyarat mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster. Hari ini sudah mulai disuntikkan kepada 50 lansia dan rentan lainnya dengan menggunakan vaksin Pfzier dan AstraZeneca.
Pemberian vaksin dosis ketiga ini bertujuan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang telah ada serta memperpanjang masa perlindungan. Ditandai dengan Pencanangan Vaksinasi Dosis ke-3 (Booster) Bagi Masyarakat Kota Malang, di Mini Block Office Lantai 4 Balaikota Malang.
“Tujuan (vaksinasi booster) adalah untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang sudah ada. Kedua memperpanjang masa perlindungan,” seru Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, Kamis (13/1/2022).
dr Husnul mengaku, vaksianasi booster ini diselenggarakan oleh pemerintah tanpa membayar. Terkhusus di bulan Januari sesuai petunjuk teknis (juknis) yang sudah ada, pelaksanaan booster untuk lansia dan masyarakat rentan lainnya.
Hari pertama dengan 50 orang sasaran yang divaksin akan dibagi menjadi dua gelombang karena keterbatasan ruangan. Saat ini yang tersedia 60 ribu sampai 70 ribu dosis Pfzier dan AstraZeneca. Sudah tidak perlu ada kegelisahan dan kekhawatiran tidak dapat (vaksin booster), karena semua akan terpenuhi.
“Pelaksanaan berikutnya warga Kota Malang kita distribusikan ke fasilitas kesehatan 16 puskesmas, 20 rumah sakit dan 45 klinik,” ungkap pria yang pernah menjabat Direktur RSUD Kota Malang ini.
Soal tahapan-tahapan vaksin, pihaknya menuturkan, tidak jauh berbeda dengan vaksin-vaksin sebelumya. Mulai dari alur tahapan registrasi atau input data, skrining, vaksin, observasi hingga cetak kartu vaksinasi.
Kendati disediakan bukti fisik telah divaksin, namun bisa lebih efisien daripada sebelumnya. Karena saat ini sudah ada aplikasi, akan masuk ke PeduliLindungi untuk vaksin ketiga.
“Kami berharap peserta vaksinasi yang hadir bisa menunjukkan PeduliLindungi. Atau menunjukkan KTP, insyallah tidak perlu waktu yang lama,” ungkapnya.
Senada, Walikota Malang, Drs H Sutiaji mengungkapkan, rasa syukur alhamdulillah atas capaian gerak cepat semua pihak dalam mensukseskan herd immunity. Kota Malang bisa menyelenggarakan vaksinasi booster karena sudah mencapai syarat. Yaitu dosis pertama melebihi 70 persen, dan dosis kedua 60 persen.
“Keberhasilan ini bukan dari kegairahan pemerintah, tapi juga kesiapan dan dukungan masyarakat. Alhamdulillah animo masyarakat luar biasa,” ujar Sutiaji.

Pihaknya menambahkan, tidak usah khawatir dengan adanya vaksin booster ini. Terlebih dengan berita kasus sebelumnya setelah vaksin menyebabkan gangguan mata.
Disebutkannya, kasus di Arjowinangun, sampai sekarang secara ilmiah bukan karena vaksin. Belum pernah ada kejadian akibat vaksin menambah keparahan penyakit lain.
“Saya minta jangan ada penumpukan-penumpukan. Saya minta dr Husnul, Dandim dengan Babinsa dan Polres ikut mengamankan sekaligus mengatur,” ungkap pria penyuka makanan pedas ini.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, Komandan Kodim 0833 Letkol Arm. Ferdian Primadhona serta perwakilan Forkopimda Kota Malang, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso.
Dan nampak menjadi peserta vaksinasi booster pagi itu, mantan Wakil Walikota Malang, Sutrisno, mantan Sekda Kota Malang; Wasto dan Hadi Santoso, serta mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Zubaidah. (jaz/rhd)
Baca juga:
- 11 Korban Masih Hilang di Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon, Polisi Periksa Enam Saksi
- Terapkan Skema Murur, Jemaah Tidak Turun dari Bus Saat di Muzdalifah
- Kodim 0833 Gelar Karate Championship Piala Dandim 0833
- Babinsa Kedungkandang Dampingi Petani Tlogowaru Panen Raya Padi
- Target Empat Medali Emas, Wali Kota Malang Motivasi Atlet Basket Hadapi Porprov IX Jatim