Jakarta, SERU.co.id – Isu mengenai akan dihapusnya bahan bakar jenis Pertalite menjadi topik yang hangat dibincangkan dalam pekan ini. Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, rencana itu memang akan dilakukan, namun secara bertahap.
Ia menjelaskan, penghapusan Pertalite sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor P20/Menlhk/Setjen/Kum1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang. Dalam bunyinya, karbon emisi yang dijual adalah minimum RON 91, sementara Pertalite memiliki RON 90.
Pada 2020, Pertamina mulai meminta masyarakat untuk beralih dari Premium ke Pertalite dengan sejumlah program. Tahapan selanjutnya, Pertamina akan mulai melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan sebelum menghapus Pertalite.
“Pertalite masih ada di pasar tapi kami mendorong untuk menggunakan yang lebih baik atau Pertamax agar kita bisa berkontribusi terhadap penurunan karbon emisi,” kata Nicke, Selasa (28/12/2021).
Selain itu, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama memastikan, Pertalite tetap akan dijual dan tidak dikurangi. Ia menyebut, Pertalite menopang 80 persen penjualan BBM Pertamina.
“Tetap dijual dan tidak dikurangi kalau pertalite. Subsidi bisa beralih ke pertalite. Itu yang seharusnya jika subsidi BBM,” kata pria yang disapa Ahok tersebut, dikutip dari CNN Indonesia.
Sementara, bagi bahan bakar jenis Premium diwacanakan akan dihapus. Kementerian ESDM memberikan isyarat penghapusan premium dengan mendorong masyarakat mulai beralih ke Pertalite. (hma/rhd)
Baca juga:
- Dampak Proyek Drainase, Perumda Tugu Tirta Minta Maaf Siagakan Tim 24 Jam
- Pulihkan Semangat Pasca Tragedi Kanjuruhan, Askab PSSI Malang Gelar Kursus Pelatih Lisensi D
- Bapenda Sambang Pondok Pesantren Sosialisasi Layanan Pajak di Hari Santri
- Dahan Pohon Beringin Raksasa di Ngajum Timpa Kabel Listrik dan Truk Parkir
- Entas Anak Tidak Sekolah, Pemkab Malang Bentuk Tim Saber ATS Kecamatan