Galeri Karya Anak Negeri NK Cafe, Bangkitkan Produk UMKM dan IKM Malang Raya

Galeri Karya Anak Negeri di NK Cafe. (rhd) - Galeri Karya Anak Negeri NK Cafe, Bangkitkan Produk UMKM dan IKM Malang Raya
Galeri Karya Anak Negeri di NK Cafe. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Berlokasi di Nendhes Kombet (NK) Cafe, Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Galeri Karya Anak Negeri menasbihkan diri sebagai galerinya produk Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Malang Raya.

Selain bentuk kebangkitan dan pemulihan ekonomi serta pariwisata dari pandemi covid-19. Upaya ini sebagai bentuk kepedulian terhadap produk anak bangsa agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Khususnya pembeli yang berkunjung ke NK Cafe, yang notabene tak hanya Malang Raya, namun dari penjuru Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Kami hanya sebagai reseller atau menjual kembali produk yang diproduksi pelaku usaha, dengan brand pelaku usaha tetap dipertahankan. Tidak ada penempelan brand NK, karena saya tidak mau membajak merk karya asli,” seru Owner NK Cafe, Djoni Sudjatmoko, sekaligus pengusaha di bidang perumahan dan kuliner ini.

Mengusung kampanye ‘Beli Indonesia Kita Kaya’, Galeri Karya Anak Negeri menampilkan sekitar 90 item produk IKM dan UMKM. Harapannya, konsep NK Cafe yang menyediakan kuliner/kafe, hasil pertanian dan perikanan, penginapan, dan olahraga ini, semakin lengkap dengan produk oleh-oleh dan kerajinan produk UMKM dan IKM.

“Setelah diterpa pandemi covid-19, tentunya tak mudah bangkit sendiri, melainkan bangkit bersama dengan cara kolaborasi dan saling menguatkan. Produk-produk makanan disini sudah dilengkapi IRT dan halal, serta sebagian berproses yang artinya layak dikonsumsi. Sementara produk kerajinan bisa dibandingkan kualitasnya,” beber pria yang terkenal dengan panggilan Tukang Taman di channel YouTube-nya.

Djoni Sudjatmoko, bersama Ketua Dekranasda Kabupaten Malang dan jajarannya. (rhd) - Galeri Karya Anak Negeri NK Cafe, Bangkitkan Produk UMKM dan IKM Malang Raya
Djoni Sudjatmoko, bersama Ketua Dekranasda Kabupaten Malang dan jajarannya. (rhd)

Dengan konsep Beli Indonesia, semakin memantapkan pelaku usaha untuk terus produktif dan semangat saling menghidupi agar Indonesia lebih baik. Misinya tidak menjadi penonton di rumah sendiri, maka peran swasta dan pengusaha juga harus ikut dalam mendorong produk lokal.

“Kami sebagai anak bangsa wajib mencintai produk lokal sebagai karya anak bangsa. Dan siapa lagi yang mau menghargai produk lokal, kalau bukan kita sendiri sebagai anak bangsa,” ungkap Djoni.

Djoni pun mencontohkan bagaimana China menjadi negara adidaya dan mampu bersaing dengan Amerika. Padahal sebelumnya, kita tahu bagaimana kondisi China bisa dikatakan di bawah Indonesia. Pasalnya, China bisa besar ketika China menerapkan konsep warga China beli produk China.

Aneka produk makanan dan minuman jadi incaran pengunjung. (rhd) - Galeri Karya Anak Negeri NK Cafe, Bangkitkan Produk UMKM dan IKM Malang Raya
Aneka produk makanan dan minuman jadi incaran pengunjung. (rhd)

“Yang penting beli dulu, agar mereka bisa semangat produktif dan makmur sebagai perwujudan independensi ekonomi yang nasionalis. Jika ini untuk bisa dilakukan bersama-sama, saya optimis hutang Indonesia akan segera lunas dalam 1-3 tahun. China bisa, Indonesia juga pasti bisa,” optimis Pembina PWI Malang Raya ini.

Harapannya, upaya Galeri Karya Anak Negeri ditiru oleh pengusaha lainnya. Sehingga akan tumbuh galeri-galeri yang saling menghidupi, dengan konsep ‘Beli Indonesia’. Serta menjadikan Indonesia lebih baik.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Malang, Hj Anis Zaidah Sanusi, sangat mengapresiasi kesediaan NK Cafe membuka Galeri Karya Anak Negeri ini.

“Semoga ini bisa meningkatkan ekonomi pelaku usaha kecil,” sambut Anis, disela peresmian Galeri Karya Anak Negeri.

Dia berharap, bukan cuma NK Cafe saja yang turut mendukung hasil karya pelaku usaha kecil asli Kabupaten Malang ini. Anis juga berharap seluruh elemen masyarakat, seperti ASN dan warga Kabupaten Malang, bisa turut menyukseskan Galeri Karya Anak Negeri. (rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait