Disdikbud Godok Wacana PTM Tambah Satu Setengah Jam

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menjelaskan wacana penambahan PTM. (jaz) - Disdikbud Godok Wacana PTM Tambah Satu Setengah Jam
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menjelaskan wacana penambahan PTM. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah berjalan lebih dari satu bulan. Wacana menambah jam masuk saat luring menjadi perbincangan hangat. Kota Malang masih akan mengkaji lebih jauh soal rencana tersebut dengan seluruh pihak.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana mengungkapkan, penambahan jam pelajaran masih belum dibahas. Kemungkinan di akhir November 2021 akan dibahas bersama.

Bacaan Lainnya

“Paling (ditambah) satu setengah jam, kira-kira jam setengah satu (pulangnya),” seru Suwarjana, ditemui selepas acara Anugerah Insan Budaya, Rabu (10/11/2021).

Pihaknya masih akan melakukan evaluasi. Meskipun sampai detik ini, untuk PTM aman tidak terjadi klaster baru di Kota Malang.

“Kita pasti akan membuat sebuah angket, tidak serta merta kita berikan. Biar orang tua yang memilih ada penambahan jam atau tetap,” beber pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Kota Malang ini.

Menurutnya, penambahan akan diperuntukkan bagi kelas yang lebih tinggi. Artinya hanya untuk jenjang kelas Sekolah Dasar (SD) kelas 4, 5, dan 6. Serta jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) semua kelas 7, 8 dan 9.

Disdikbud Kota Malang menjelaskan, tidak bisa langsung memutuskan, karena selain dengan rapat internal juga harus melalui kesepakatan bersama orang tua. Caranya akan menyebarkan angket dengan memanfaatkan media online agar lebih efektif.

“Sekarang pakai google form kan cepat,” ungkapnya, kepada SERU.co.id.

Sementara, untuk swab siswa masih tetap berjalan. Karena belum semua titik-titik yang telah dilaksanakan. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan siswa se-Kota Malang yang akan diswab secara acak.

“Kita ambil acak (siswa), kalau guru semuanya. Swab siswa sekitar 50 sampai 60 persen yang ada di Kota Malang,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait