Sidoarjo, Seru.co.id – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, Bambang Haryo Soekartono dan M Taufiqulbar (BHS – Taufiq) berkeinginan menjaga iklim usaha di Sidoarjo yang baik dan kondusif. Hal ini, agar bisa menumbuhkan perkembangan perekonomian yang mengarah pada kesejahteraan warga Sidoarjo sekaligus membuat para investor merasa nyaman di Sidoarjo.
“Saya akan menciptakan iklim usaha yang baik dan kondusif bagi investor dan pekerja. Tentu tak kalah pentingnya adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Karena investor dan SDM saling keterkaitan. Bahkan investor juga SDM dan peralatannya. Itu harus terdapat keseimbangan agar iklim usaha kondusif,” ujar Cabup Sidoarjo, BHS usai berdialog dengan manajemen dan karyawan PT Propan Jaya di JL Raya Banjarkemantren, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jumat (27/11/2020).
Bagi mantan anggota DPR RI 2014 – 2019 ini, masih banyak keinginan-keinginan dari SDM perusahaan yang membutuhkan fasilitas diluar pabrikan. Hal ini, lantaran di pabrikan sudah dipastikan semua karyawan mendapatkan gaji sesuai Upah Mininum Kabupaten (UMK) Sidoarjo. Fasilitas di luar pabrikan itu diantaranya transportasi massal publik, UMKM murah di sekitar perusahaan agar karyawan bisa makan makanan bergizi dan terjangkau serta misalnya menyiapkan perumahan murah bagi karyawan perusahaan.

“Itu sangat diharapkan karyawan perusahaan. Contohnya seperti di Myanmar. Perusahaan di sana menyiapkan apartemen di sekitar pabrik agar karyawan memiliki tempat tinggal yang nyaman dan bekerja dengan tenang. Jadi karyawan juga tidak hanya mendapatkan fasilitas perusahaan saja tetapi juga fasilitas dari Pemkab Sidoarjo. Meski income (pendapatan) kurang dengan fasilitas perumahan murah, air bersih murah maka mereka tetap nyaman bekerja di Sidoarjo,” imbuh politisi peraih penghargaan anggota Legislatif Teraspiratif Tahun 2019 ini.
Selain itu, kata alumni Teknik Perkapalan ITS Surabaya ini, semua investor harus dilindungi. Yakni dengan membangun infrastruktur jalan yang baik untuk kepentingan mobilisasi industri. Yakni dengan membangun infrastruktur jalan yang kuat dan baik serta memperlebar jalan-jalan yang macet. Termasuk Frontage Road (FR) harus diselesaikan secepatnya. Apalagi, FR sudah didorong realisasinya oleh BHS saat masih menjadi anggota Komisi V DPR RI dengan dikeluarkannya Perpres Nomor 80 Tahun 2019. Begitu juga dengan pembangunan Fly Over Aloha dan Fly Over perempatan Gedangan.
“Itu semua harus diselesaikan dengan cepat demi memenuhi kepentingan investor. Apalagi sudah ada jalan tol. Maka akses jalan ke timur, barat, utara dan selatan juga harus baik. Termasuk akses jalur menuju 4 kabupaten/kota tetangga. Mulai jalan menuju Surabaya, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan juga harus baik dan memadai. Kalau semua akses jalan diperbaiki pasti investor senang. Agar semua kabupaten/kota tetangga serta warga Sidoarjo menggunakan produk-produk asli Sidoarjo untuk menciptakan iklim usaha yang sehat itu,” tegasnya.
Begitu juga soal masalah perizinan. Pihaknya tak mau mempersulit semua bentuk perizinan. Akan tetapi bakal dipermuda. Termasuk perizinan untuk mendapatkan perluasa dan memperbesar lokasi penampungan limbah. Hal itu bakal diselesaikan BHS – Taufiq saat memimpin Sidoarjo dengan jangka waktu 100 hari kerja.
“Perizinan akan kami bantu merealialsasikannya. Agar tidak mala dibuang kemana-mana karena itu akan melanggar peraturan. Perizinan akan menjadi prioritas kinerja kami,” jelasnya.
Sementara Industrial Head Devision PT Propan Jaya, Agus Dwi Purnama mengaku senang bisa bertemu dengan Cabup BHS bersama karyawannya. Pihaknya berharap pemimpin Sidoarjo besok adalah orang yang terbaik. “Kalau pemimpin Sidoarjo orang yang terbaik maka dunia usaha akan menjadi lebih baik. Hal ini agar bisa menciptakan kesejahteraan bagi seluruh warga Sidoarjo dan iklim usaha serta industri yang nyaman,” tandasnya. (wan/ono)