Sinergi Malang Raya Perkuat Layanan Perbatasan, Optimalisasi Ekonomi Lewat Pariwisata Terpadu

Sinergi Malang Raya Perkuat Layanan Perbatasan, Optimalisasi Ekonomi Lewat Pariwisata Terpadu
Tiga daerah di Malang Raya menandatangani perjanjian kerja sama di Balaikota Malang. (bas)

Malang, SERU.co.id – Tiga pemerintah daerah di Malang Raya, yakni Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu menandatangani perjanjian kerja sama lintas daerah. Melalui kerja sama tersebut, diharapkan dapat meningkatkan layanan di berbagai sektor, termasuk layanan di perbatasan hingga optimalisasi ekonomi lewat pariwisata terpadu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengungkapkan, konsep ‘Greater Malang’ selama ini sudah terbangun secara natural melalui sinergi antara tiga daerah. Namun, kerja sama itu perlu diperkuat dengan dokumen resmi, supaya koordinasi di lapangan semakin solid.

Bacaan Lainnya

“Tiga pemerintah daerah itu selalu bekerja sama, tetapi perlu penguatan. Meskipun secara natural sudah berjalan, kerja sama ini perlu dituangkan dalam dokumen tertulis,” seru Erik, Senin (1/12/2025).

Sinergi Malang Raya Perkuat Layanan Perbatasan, Optimalisasi Ekonomi Lewat Pariwisata Terpadu
Sekda Kota Malang menjelaskan, pentingnya sinergi tiga daerah di Malang Raya. (bas)

Ada empat sektor yang menjadi fokus kesepakatan kerja sama, yakni pengendalian inflasi, penanggulangan bencana, pariwisata, serta penanganan kebakaran. Erik mencontohkan, koordinasi lintas wilayah akan mempermudah layanan publik terutama untuk wilayah perbatasan.

“Misalnya terjadi kebakaran di wilayah Sawojajar 2. Lokasinya lebih dekat dengan damkar Kota Malang. Kalau harus menunggu damkar Kabupaten Malang pasti akan lama. Ini yang diperkuat melalui kerja sama ini,” ungkapnya.

Selain itu, penanganan bencana seperti pohon tumbang yang kerap terjadi pada musim hujan juga diharapkan bisa lebih cepat. Melalui mekanisme kolaborasi antardaerah, penanganan di wilayah terdekat bisa segera terlaksana.

“Kerja sama juga mencakup sektor pariwisata, mengingat Malang Raya merupakan salah satu kawasan tujuan wisata utama di Jawa Timur. Setiap daerah memiliki karakter pariwisatanya sendiri,” ujarnya.

Erik menyebutkan, Kabupaten Malang unggul dengan pantai dan wisata alam, Kota Batu dengan wisata pegunungan dan wisata buatan. Berbeda dengan keduanya, Kota Malang mendukung dengan keberadaan fasilitas pendukung, seperti hotel dan pusat perbelanjaan.

“Pengelolaan pariwisata terpadu ini kami harapkan bisa menjadi daya dorong pertumbuhan ekonomi bagi tiga daerah. Ketiganya bisa saling melengkapi dari kelebihan dan keunggulan masing-masing,” jelasnya.

Sekda Kota Batu, Zadim Effisiensi menambahkan, sinergi pariwisata sangat penting, sehingga bisa saling terhubung. Pariwisata terpadu Malang Raya diharapkan mampu memperpanjang masa tinggal wisatawan.

“Diharapkan kunjungan wisata di Malang Raya tidak hanya satu atau dua hari, tetapi bisa lebih lama. Hari ini wisatawan bisa berada di Kota Malang, besok di Kota Batu, lalu ke Kabupaten Malang,” tuturnya.

Ia menargetkan, jumlah kunjungan wisata di Kota Batu tetap meningkat seperti tahun sebelumnya. Peningkatan kunjungan wisata sangat berdampak terhadap berbagai sektor, mulai dari layanan jasa hingga UMKM lokal.

“Tahun kemarin target 10 juta, tercapai 11 juta. Tahun depan kami harapkan naik terus,” kata Zadim optimistis.

Dalam kerja sama ini, optimalisasi destinasi wisata yang belum tergarap maksimal juga menjadi perhatian. Ia mengatakan, daerah akan saling memberikan informasi, pendampingan, pembinaan, hingga pengawasan untuk mengembangkan objek-objek wisata yang masih minim pengunjung.

Terkait pengelolaan Taman Wisata Songgoriti, ia menuturkan, kawasan tersebut masih berada di bawah kewenangan Pemerintah Kabupaten Malang. Sebagaimana diketahui, kawasan wisata legendaris tersebut tampak kurang terawat dan semakin tenggelam popularitasnya.

“Taman Wisata Songgoriti masih di bawah kewenangan Kabupaten Malang. Jadi nanti dikerjasamakan juga. Karena masih dikelola Kabupaten Malang, selama ini Kota Batu belum bisa memaksimalkan,” tuturnya.

Terkait dorongan DPRD Kota Batu untuk mengambil alih aset tersebut, Zadim menegaskan, hal itu belum memungkinkan. Namun melalui kerja sama ini akan dimaksimalkan pengelolaannya. (bas/rhd)

 

 

disclaimer

Pos terkait

iklan KKB Bank jatim