Disinfektan Daun Sirih, Penangkal Virus dan Kuman Ala Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

(Doc : Novayana)

Bacaan Lainnya

Pola hidup sehat sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh semua orang. Adanya pandemi Covid-19 ini seakan menyadarkan kita semua pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan. Beberapa diantaranya seperti memakai masker, selalu mencuci tangan, dan membawa handsanitizer kemanapun kita pergi.

Selain beberapa hal diatas yang dapat membantu melindungi diri dari virus, terdapat pula disinfektan yang dipercaya membantu membersihkan benda-benda di lingkungan sekitar. Saat maraknya virus Covid-19, Disinfektan ini umumnya memang disemprotkan di lingkungan atau rumah-rumah masyarakat.

Disinfektan umumnya terbuat dari bahan-bahan yang berbau kimia. Namun ada yang berbeda dengan disinfektan kali ini. Sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM), membuat disinfektan dengan bahan dasar daun sirih.

Pengabdian ini dilakukan di Desa Pucuk, Kec. Dawarblandong, Kab. Mojokerto, Jawa Timur. Mereka memanfaatkan bahan-bahan yang terdapat disekitar lingkungan tempat tinggal warga Desa Pucuk. Salah satunya yaitu tanaman sirih.

“Disekitar rumah warga ini banyak tanaman sirih, sehingga terpikirkan oleh kami kenapa tidak membuat disinfektan saja. Karena daun sirih juga dipercaya dapat menangkal virus dan kuman,” ujar Novayana salah satu anggota kelompok PMM tersebut pada minggu (20/9).

Sejak dulu, daun sirih memang dipercaya sebagai salah satu bahan antiseptik. Karena terbuat dari daun sirih yang alami, disinfektan ini aman digunakan untuk membersihkan benda-benda di dalam rumah. Selain itu, daun sirih juga mudah ditemui dimana saja.

Para mahasiswa ini meracik daun sirih menggunakan tangan mereka sendiri. Sembari membuat disinfektan ini, mereka juga mendokumentasikan cara pembuatannya menjadi video tutorial agar dapat disosialisasikan kepada warga Desa Pucuk. Cara pembuatannya pun cukup mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu dan biaya.

Bahan-bahan yang perlu disiapkan antara lain 50 lembar daun sirih, dua buah serai, dua lembar daun jeruk purut, dua buah jeruk nipis, air lima gelas (1000 ml/gelas). Selain itu, alat-alat yang dibutuhkan yakni panci berukuran besar, panci berukuran sedang, wadah stainles (tidak mudah terbakar), saringan, dan botol spray.

Cara membuatnya juga cukup mudah. Yang pertama, masak air hingga mendidih kedalam panci berukuran sedang. Kedua, sembari menunggu air mendidih, iris daun sirih. Ketiga, tumbuk serai. Keempat, peras jeruk nipis lalu simpan didalam gelas. Kelima, masukkan irisan daun sirih, serai, dan daun jeruk purut kedalam wadah stainles.

Lalu yang keenam tuang air mendidih kedalam wadah stainles tersebut. Ketujuh, siapkan panci besar yang sudah diisi air secukupnya dan nyalakan kompor. Kedelapan, masukkan wadah stainles kedalam panci ukuran besar dengan cara di tim. Tunggu hingga 30 menit.

Kesembilan, jika sudah 30 menit angkat wadah stainles dan diamkan selama 15 menit. Apabila sudah dingin, saring daun sirih dan taruh dalam wadah. Kemudian tudang jeruk nipis yang sudah diperas dan aduk hingga merata. Terakhir, masukkan disinfektan daun sirih kedalam botol spray dan disinfektan daun sirih pun siap digunakan.

Warga Desa Pucuk merasa senang dengan pengetahuan baru yang diberikan oleh para mahasiswa ini. Selain memanfaatkan bahan-bahan yang ada disekitar, hal ini juga dapat membantu warga untuk meminimalisir pengeluaran untuk membeli disinfektan diluar.

“Senang sekali ya, karena kita jadi bisa tau ternyata tanaman daun sirih kami juga bisa digunakan untuk disinfektan. Jadi lebih hemat tidak perlu beli diluar,” ungkap Sunartono salah satu warga Desa Pucuk.

Ia juga mengatakan bahwa adanya sosialisasi disinfektan ini sangat membantu warga Desa Pucuk untuk lebih disiplin lagi menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Karena cukup memanfaatkan tanaman sendiri, dapat membantu dalam hal pola hidup bersih. Bahan yang mudah didapat, cara pengolahan yang mudah dan cepat, dapat menghasilkan disinfektan yang mampu melindungi diri dan keluarga dari Covid-19.

disclaimer

Pos terkait