Budayakan Literasi Agar Siswa Bijak Dalam Bermedia Sosial

Budayakan Literasi Agar Siswa Bijak Dalam Bermedia Sosial
Penulis: Supraptini, S.Pd

Remaja, orang dewasa bahkan anak-anak saat ini sudah terbiasa dengan media sosial seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram dan Instagram. Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari media sosial. Misalnya, kita bisa menambah teman dan berkomunikasi tanpa harus bertemu langsung. Kita juga memiliki akses cepat terhadap berita dan informasi melalui media sosial.

Internet juga dapat digunakan untuk belajar di sekolah dan di rumah. Siswa dapat berinteraksi dengan guru dan teman sekelasnya dalam kegiatan belajar mengajar melalui internet. Menggunakan aplikasi pendukung seperti Google Classroom, Google Meet, WhatsApp danElearning untuk kegiatan belajar mengajar. Internet mempunyai banyak manfaat lain yang dapat mendukung banyak aspek kehidupan manusia, antara lain sumber informasi, komunikasi, hiburan, memperluas jaringan pertemanan,  promosi dan lain-lain.

Bacaan Lainnya

Meningkatnya penggunaan Internet mempunyai dampak yang semakin serius terhadap siswa. Penting sekali mengedukasi siswa tentang perlunya kesadaran, kecerdasan dan kebijakan dalam penggunaan internet. Salah satunya adalah memberikan pemahaman mengenai dampak negatif penggunaan internet yang berlebihan, tidak bijak, dan tidak cerdas.

Berikut beberapa dampak negatif internet.

  • Kecanduan media sosial dan game online.
  • Menjadi korban kejahatan. Ada berbagai kejahatan online yang terjadi saat ini, termasuk pornografi, kekerasan, cyberbullying, pencurian identitas, penipuan, dan eksploitasi seksual.
  • Ketika semua orang terus-menerus menggunakan perangkat seluler, hal ini menciptakan jarak antara anak dan keluarga.
  • Tidak lagi tertarik dengan permainan fisik dan menarik diri dari interaksi sosial di kehidupan nyata, lebih memilih kontak sosial di dunia maya.
  • Masalah psikologis cenderung ingin tahu segalanya terlebih dahulu, takut ketinggalan informasi, dan sekadar menyampaikan informasi tanpa menyaringnya terlebih dahulu.

Dampak negatif internet memang sangat meresahkan dan menakutkan, terutama bagi anak-anak. Tantangan kita sebagai orang dewasa, guru dan orang tua dari anak-anak adalah untuk mendidik diri kita sendiri dan anak-anak kita untuk menggunakan Internet secara sadar, bijak, dan beretika.

Arus perkembangan teknologi dan informasi berjalan dengan begitu cepat. Hal ini dapat dilihat dari semakin canggihnya alat komunikasi dan juga semakin mudahnya manusia melakukan komunikasi dan mengakses informasi. Hampir semua orang saat ini selalu berdampingan dengan teknologi informasi, bahkan anak-anak sudah akrab dan berteman dengan teknologi informasi.

Saat ini para pelajar hidup pada zaman serba modern. Pendidikan, kehidupan sosial, gaya hidup, dan cara pandang para pemuda Indonesia di uji dengan kondisi saat ini. Kemajuan ini juga memunculkan tantangan dan juga peluang bagi bangsa Indonesia untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang tidak lain adalah para pelajar agar mereka mampu meneruskan, mempertahankan dan memajukan bangsa.

Banyak remaja usia pelajar yang menggunakan media sosial dan setiap tahunnya bertambah besar penggunannya. Sehingga, kemungkinan besar kejadian penyalahgunaan media sosial  juga akan terus meningkat akibat kurangnya kebijaksanaan dalam penggunaan media sosial. Maka diperlukan orang dewasa untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang bijak dalam bermedia sosial. Dalam hal ini peran guru dan orang tua sangat vital dalam memberikan pemahaman dan mengontrol siswa dalam bermedia sosial. Hal ini dikarenakan guru merupakan orang yang dekat dengan siswa di lembaga pendidikan yang nasehatnya ditaati oleh siswa dan dianggap orang yang memiliki pengetahuan yang lebih. Sementara itu orang tua merupakan orang yang dekat siswa ketika ia di rumah. Guru dan orang tua harus tahu bagaimana aktifitas dan keadaan siswa setiap saat bahkan di media sosial.

Sudah seharusnya guru dan orang tua juga harus mengikuti perkembangan media sosial dan mau belajar hal-hal baru tentang media sosial. Selain itu guru dan orang tua juga harus selalu berbagi pengalaman kepada siswa tentang hal-hal yang ada di media sosial contohnya terkait dengan penerimaan suatu berita atau informasi, guru dan orang tua harus selalu mengingatkan siswa agar selektif ketika menerima informasi atau berita sebelum dikonsumsi atau di bagikan ke orang lain

Agar pelajar menjadi pintar dalam menyaring informasi baik berupa tulisan, tayangan video dan lain-lain, maka budaya literasi harus ditanamkan dalam diri pelajar tersebut. Contohnya kita sering melihat berita yang judulnya dilebih-lebihkan, kurang sesuai dengan isinya, atau bahkan bertolak belakang dengan isinya. Hal ini jika siswa tidak dilatih dengan menumbuhkan budaya literasi maka ia akan mudah untuk dipengaruhi oleh berita-berita yang belum jelas kebenarannya. Dengan menumbuhkan budaya literasi pada diri siswa, maka ia akan lebih bijak dalam menyikapi suatu informasi dan tidak gampang terpengaruh oleh arus informasi yang menyesatkan.

Selain menanamkan budaya literasi kepada pelajar, norma agama dan norma sosial juga merupakan pijakan agar siswa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Sikap netral dan tidak berpihak terhadap sesuatu akan sangat berguna bagi siswa agar ia tidak terjebak dalam pertikaian antar kelompok tertentu yang terjadi di media sosial. Selain itu ada juga sikap  toleransi, hal ini akan sangat bermanfaat agar siswa untuk menghargai orang lain ketika menggunakan media sosial dan mau terbuka terhadap pandangan atau pendapat lain yang berbeda dari apa yang ia pahami dan ia yakini. Sikap yang terakhir yang akan memberikan dasar agar siswa lebih bijak bermedia sosial yaitu sikap selalu melakukan klarifikasi terhadap informasi yang ia terima dari media sosial. Selain itu dalam norma sosial kita mengenal budaya ramah dan gotong royong. Hal ini sangat penting ditanamkan kepada siswa agar mereka bisa hidup bermasyarakat dan tidak mengasingkan diri dari masyarakat hanya karena nyaman dengan dunia maya atau media sosial.

Jika generasi muda kita khususnya para siswa memiliki karakter bijak dalam menggunakan media sosial maka bangsa ini akan memiliki penerus yang berpandangan luas, tidak terpengaruh oleh arus perkembangan zaman, berkarakter dan memiliki orientasi maju.

disclaimer

Pos terkait