Kediri, SERU.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Dalam ajang detikJatim Awards 2025, lembaga legislatif tersebut meraih Anugerah Program Inovasi Pembangunan Terpuji kategori Akselerator Saluran Aspirasi dan Literasi Demokrasi lewat Curhat Ono Nang Dewan (CUAN) dan SQUAD Dewan.
Anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Ro’aitu Nafif Laha, yang turut menghadiri kegiatan pengenalan inovasi digital “CUAN”, menyampaikan apresiasinya terhadap keberhasilan program tersebut. Ia menilai, inovasi CUAN bukan sekadar platform digital, melainkan sebuah jembatan strategis yang mempererat hubungan antara masyarakat dan wakil rakyat.
“Saya sangat mengapresiasi inovasi CUAN ini. Karena melalui CUAN, kedekatan antara masyarakat dan dewan menjadi lebih nyata. CUAN menjadi jembatan bagi kita semua — baik dari pihak dewan maupun dari seluruh komponen masyarakat — untuk saling berinteraksi dan menindaklanjuti berbagai persoalan yang dihadapi,” ungkap Ro’aitu, Sabtu (8/11/2025).
Penghargaan bergengsi detikJatim Awards 2025 diterima langsung oleh Wakil Ketua DPRD Jatim, Blegur Prijanggono, di Grand Mercure Malang Mirama, pada Rabu (5/11/2025). Dalam ajang tersebut, DPRD Jawa Timur dinilai berhasil menghadirkan terobosan inovatif melalui dua program unggulan, yakni CUAN dan SQUAD Dewan.
Kedua program tersebut menjadi wujud nyata upaya DPRD Jatim dalam menjembatani aspirasi masyarakat, meningkatkan transparansi, serta memperkuat literasi politik di kalangan generasi muda.
Lebih lanjut Ro’aitu menjelaskan, CUAN memudahkan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi, kritik, maupun gagasan secara langsung tanpa batasan ruang dan waktu. Dengan adanya platform ini, masyarakat dapat dengan mudah mengutarakan pendapat, sementara DPRD dapat merespons dan menindaklanjuti dengan lebih cepat dan terarah.
“Kita juga senang dengan adanya CUAN ini, karena masyarakat menjadi lebih aktif menyampaikan pendapatnya. Dewan pun mendapatkan masukan berharga dari masyarakat, yang kemudian bisa kami bahas dan tindak lanjuti. CUAN benar-benar menghidupkan komunikasi dua arah antara rakyat dan wakilnya,” ujarnya.
Sebagai anggota Komisi B yang membidangi perekonomian, Ro’atu juga melihat peran penting CUAN dalam memperkuat basis data dan informasi masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurutnya, aspirasi yang tersampaikan lewat CUAN dapat menjadi bahan penting bagi DPRD dalam merancang kebijakan yang berpihak pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Program seperti CUAN bisa menjadi kanal bagi para pelaku UMKM untuk menyampaikan tantangan dan kebutuhannya. Dari situ kami bisa menindaklanjuti dengan kebijakan atau rekomendasi yang lebih tepat sasaran,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ro’aitu menegaskan, Komisi B DPRD Jatim terus berupaya memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, seperti koperasi, dinas terkait, dan lembaga keuangan daerah, untuk memastikan UMKM di Jawa Timur dapat terus berkembang dan naik kelas. Ia menyebutkan bahwa berbagai bentuk pendampingan, pelatihan, dan bantuan alat usaha terus digalakkan agar UMKM mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
“Kami ingin memastikan pelaku UMKM di kota dan kabupaten di Jawa Timur, termasuk di Kediri, bisa maksimal. Pendampingan, pelatihan, hingga bantuan alat terus kita dorong agar mereka bisa meningkatkan pendapatan dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Inovasi CUAN juga menjadi simbol komitmen DPRD Jawa Timur dalam menjalankan fungsi representasi dan pelayanan publik secara modern dan inklusif. Program ini tidak hanya menjadi wadah penyampaian aspirasi, tetapi juga sarana edukasi politik yang mendekatkan masyarakat dengan proses demokrasi di tingkat daerah.
“CUAN ini bukan sekadar aplikasi, tapi bagian dari perubahan cara kerja dewan dalam mendengarkan dan menindaklanjuti suara rakyat. Dengan cara ini, demokrasi bisa lebih hidup, transparan, dan partisipatif,” tambah Ro’atu.
Dengan diraihnya penghargaan dari detikJatim Awards 2025, DPRD Jawa Timur berharap inovasi yang telah diinisiasi dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun tata kelola pemerintahan yang lebih responsif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
“Harapan kami, CUAN ini terus dikembangkan agar semakin banyak masyarakat yang terlibat. Dengan partisipasi publik yang tinggi, kebijakan yang dihasilkan pun akan semakin relevan dan bermanfaat bagi seluruh warga Jawa Timur,” pungkas Ro’aitu Nafif Laha. (arc/ono)








