Kediri, SERU.co.id – Momen Hari Pahlawan tahun ini menjadi hari bersejarah bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Kabupaten dan Kota Kediri serta daerah sekitarnya. Setelah melalui proses panjang, Bandara Dhoho Kediri (DHX) resmi kembali beroperasi pada 10 November 2025.
Peresmian pengaktifan kembali bandara ini ditandai dengan dibukanya rute penerbangan reguler dari Kediri menuju Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta (CGK), yang dilayani maskapai Super Air Jet.
“November ini menjadi bulan penuh berkah bagi warga Kabupaten dan Kota Kediri serta daerah sekitarnya. Alhamdulillah, kini ada tiga penerbangan dalam seminggu yang sebelumnya hanya dua kali. Jadwalnya pun sangat bagus, tidak terlalu pagi, sehingga diharapkan semakin banyak masyarakat yang memilih terbang melalui Bandara Dhoho,” tutur Wara Sundari, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur dari Daerah Pemilihan (Dapil) VIII.
Wara Sundari, merupakan satu dari berbagai kalangan yang menyambut antusias dibukannya kembali Bandara Dhoho. Ia menilai momentum ini menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat Kediri dan wilayah Mataraman. Hal ini bisa dimaklumi, karena akan ada tiga kali penerbangan tiga kali dalam sepekan, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat.
Penerbangan dengan nomor IU-356 dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pukul 10.20 WIB dan tiba di Bandara Dhoho Kediri pukul 11.50 WIB. Sementara itu, penerbangan IU-357 dari Bandara Dhoho Kediri menuju Jakarta berangkat pukul 12.30 WIB dan tiba pukul 14.00 WIB.
Menurut Wara, kemajuan pesat Bandara Dhoho tak lepas dari dukungan berbagai pihak, baik pemerintah daerah, dunia usaha, maupun masyarakat. Ia m
“Mari kita sukseskan Bandara Dhoho yang progresnya dari hari ke hari semakin baik. Hotel juga hampir selesai dibangun, tol pun menunjukkan perkembangan positif. Mudah-mudahan ini menjadi pembangkit ekonomi bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya,” ujarnya optimis.
Ia juga menyampaikan kesiapan infrastruktur penunjang bandara, seperti akses jalan dan fasilitas akomodasi yang dibangun untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat.
“Saya melihat progres exit tol sudah bagus, jalan penghubung dari bandara ke tol juga sudah mencapai sekitar 50 persen. Selain itu, hotel di kawasan bandara yang dibangun oleh PT Gudang Garam juga hampir rampung. Sayang sekali jika fasilitas sebagus, semewah, dan sebersih itu tidak dimanfaatkan dengan optimal,” tambahnya.
Lebih jauh, Wara Sundari berharap Bandara Dhoho tidak hanya melayani penerbangan domestik, tetapi ke depan dapat membuka peluang untuk keberangkatan jamaah umrah dan haji langsung dari Kediri.
“Harapan besar masyarakat Kediri adalah agar keberangkatan umrah dan haji bisa dilakukan melalui Bandara Dhoho. Ini tentu akan menjadi kebanggaan dan kemudahan bagi warga di wilayah Mataraman,” katanya.
Dengan beroperasinya kembali Bandara Dhoho Kediri, masyarakat berharap roda perekonomian di kawasan selatan Jawa Timur semakin bergeliat. Akses transportasi udara yang semakin mudah diyakini akan menarik minat investasi, meningkatkan pariwisata, serta mempercepat pemerataan pembangunan di daerah.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam mewujudkan Bandara Dhoho ini. Semoga menjadi pintu kemajuan bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya,” tutup Wara Sundari. (arc/ono)








