Malang, SERU.co.id – Event Pasar Legenda Stadsklok 2025 secara resmi berakhir dan ditutup setelah berlangsung selama sepekan. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyampaikan apresiasi, karena Pasar Legenda Stadsklok mampu menggerakkan ekonomi dan kearifan lokal.
Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin mengungkapkan, event ini berhasil menyedot perhatian masyarakat. Dari yang awalnya direncanakan berlangsung lima hari, dapat diperpanjang hingga tujuh hari lantaran antusiasme masyarakat.
“Pasar Legenda Stadsklok 2025 bukan hanya soal jajanan, tapi juga edukasi sejarah dan budaya. Berkat sinergi yang baik dalam menggabungkan kearifan sejarah, budaya dan kuliner, acara ini menjadi penggerak ekonomi lokal,” seru Ali, usai menutup event tersebut di halaman Hotel Trio Indah 2, Minggu (14/9/2025) malam.
Ali menegaskan, Kota Malang tetap menjadi kota yang aman, nyaman dan kondusif, di tengah dinamika kondisi nasional. Ia mengatakan, event-event semacam ini harus diperbanyak, sehingga kunjungan wisata terus meningkat.
“Kami ingin menyampaikan kepada khalayak umum, bahwa Kota Malang baik-baik saja dan layak dikunjungi. Ini sangat luar biasa, antusiasme pengunjung patut diapresiasi,” ungkapnya.
Ia berharap, Pasar Legenda Stadsklok dapat menjadi agenda rutin tahunan yang lebih besar di masa mendatang. Menurutnya, event ini penting untuk mengenalkan kearifan lokal, seperti jejak peninggalan sejarah dan nilai budaya bagi generasi muda.
“Ada nilai perjuangan dan budaya yang diangkat untuk mengedukasi generasi muda. Ini diharapkan menjadi event tahunan dan bisa berkolaborasi bersama Pemkot Malang,” ujarnya.
General Manager Hotel Trio Indah 2, Setyo Hadi Pranoto menerangkan, perputaran ekonomi UMKM selama acara mencapai rata-rata Rp15 juta per hari. Event ini menjadi wadah kolaborasi antara UMKM, komunitas budaya dan pelaku sejarah yang mampu menarik perhatian masyarakat luas.
“Acara ini lebih dari sekadar bazar. Ini adalah upaya menghidupkan kembali warisan budaya dan ekonomi kreatif Malang di tengah kota,” jelas Setyo.
Setyo mengatakan, penamaan Pasar Legenda Stadsklok mengusung nilai sejarah ‘Stadsklok’ yang berada persis di seberang Hotel Trio Indah 2. Ini merupakan penanda waktu dan arah yang berada persis di tengah pertigaan Kayutangan.
Baca juga: 146 Warga Kota Malang Suspek Campak, Dinkes Terus Pantau Kasus Positif
“Stadsklok ini dibangun tepat 100 tahun silam, saat kepemimpinan Wali Kota Bussemaker. Keberadaan penanda waktu dan arah ini sangat ikonik, sebagai saksi sejarah berbagai peristiwa heroik di masa silam,” katanya.
Ia menambahkan, Pasar Legenda Stadsklok 2025 menyajikan bazar kuliner Nusantara, live music tembang kenangan, tari kolosal topeng dan atraksi barongsai. Bahkan event ini juga bisa dinikmati anak-anak, dengan adanya dolanan anak dan pameran mainan hingga barang antik.
“Meski sempat mundur dari jadwal awal, pelaksanaannya justru semakin matang. Ini terbukti dari sambutan luar biasa masyarakat yang antusias hadir,” tuturnya.
Setyo berharap, event ini bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Tahun ini terdapat 60 pelaku UMKM lokal dan tahun selanjutnya diharapkan semakin bertambah.
“Kami mohon doa restu, semoga kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan dan menjadi identitas pariwisata Kota Malang. Karena di sini kita berkolaborasi dengan UMKM, komunitas budaya, hingga pelaku sejarah,” pungkasnya. (bas/rhd)