Malang Raya Jadi Episentrum Gerakan Kreatif Nasional Lewat ICCF 2025

Malang Raya Jadi Episentrum Gerakan Kreatif Nasional Lewat ICCF 2025
Wali Kota Malang menyatakan kesiapan Malang Raya sebagai tuan rumah ICCF 2025. (bas)

Malang, SERU.co.id – Malang Raya siap menjadi tuan rumah Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang akan digelar pada 6–10 November 2025. Melalui gelaran acara ini, tiga daerah di Malang Raya memantapkan komitmennya sebagai episentrum gerakan kreatif nasional.

Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Tubagus Fiki Chikara Satari mengungkapkan, festival ini kolaborasi antara Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang. Melalui sinergi yang apik, ketiga daerah turut mendorong Jawa Timur menuju provinsi kreatif (Creative Province).

Bacaan Lainnya

“ICCF 2025 merupakan simbol konsolidasi masyarakat sipil untuk mendukung pemerintah dalam membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Hal itu tampak dari peran jejaring masyarakat yang mandiri dengan kreativitas sebagai energi utama,” seru Fiki, Rabu (15/10/2025).

Malang Raya Jadi Episentrum Gerakan Kreatif Nasional Lewat ICCF 2025
Pers Conference ICCF 2025 digekar di MCC. (bas)

ICCF 2025 mengusung konsep Nusantaraya, yakni merepresentasikan sinergi kota-kota tanpa terikat batas administratif. Dengan begitu, antar daerah mampu berkolaborasi, bersinergi dan merayakan keberagaman Indonesia secara bersama.

“Sebagai penggerak, ICCN akan terus memastikan langkah maju para pelaku kreatif dan pelaku seni dalam memperkuat peran strategisnya bagi bangsa. Dalam semangat Hari Pahlawan, ICCF 2025 menegaskan, para pelaku ekonomi
kreatif adalah pahlawan masa kini yang berjuang dengan gagasan, inovasi dan keberanian,” ungkapnya.

Pembukaan ICCF 2025 akan ditandai peresmian Selecta Living Museum sebagai transformasi warisan historis menjadi ekosistem belajar kreatif. Acara berlanjut dengan sejumlah sesi yang berlangsung bergiliran di tiga daerah di Malang Raya.

“Acara akan ditutup dengan Awarding Night. Ini sebagai bentuk apresiasi tertinggi bagi tokoh, komunitas dan pemerintah daerah yang berperan besar dalam menggerakkan ekosistem kreatif di berbagai wilayah Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan, ICCF 2025 ajang memperkuat ekosistem kreatif di Jawa Timur. Ia memastikan, seluruh persiapan pelaksanaan telah memasuki tahap akhir dan siap digelar.

“Prosesnya panjang, dan sekarang sudah masuk tahapan finishing untuk melihat kekurangan, memastikan narasumber, serta kesiapan tempat. Di Kota Malang, acara utama akan dipusatkan di Malang Creative Center (MCC),” jelas Wahyu, saat menghadiri Pers Conference ICCF 2025 di MCC.

Ia juga menuturkan, Kota Malang siap menampilkan berbagai produk dari 17 subsektor ekonomi kreatif, mulai dari fashion hingga digital. Salah satu kebanggaan Kota Malang adalah aplikasi Mbois, hasil kolaborasi dengan generasi muda setempat, yang kini telah dimanfaatkan untuk hampir 70 layanan publik di MCC.

“Aplikasi Mbois ini menjadi salah satu poin utama yang membuat kita mendapat nilai Indeks Masyarakat Digital (IMDI) dari Kominfo. Bahkan sampai mendapat penghargaan dan patut menjadi percontohan bagi daerah lain,” tuturnya.

Lebih jauh, Wahyu menyebut, Kota Malang juga tengah berproses menuju pengakuan sebagai Kota Kreatif Dunia oleh UNESCO. Ini sebagai bentuk pengakuan terhadap potensi besar sektor kreatif di Kota Malang.

“Semangat kolaboratif antarwilayah di Malang Raya merupakan contoh ideal sinergi pembangunan berbasis kreativitas untuk kemajuan daerah. Sebagai kota berpredikat UNESCO Creative City of Media Arts, Malang terus memperkuat perannya sebagai poros ekonomi kreatif yang mensejahterakan masyarakat,” tandasnya.

Sebanyak 260 delegasi kota/kabupaten kreatif se-Indonesia akan menghadiri ICCF 2025 membahas arah gerakan kreatif nasional menuju Indonesia Emas 2045. Diharapkan, sektor ekonomi kreatif dapat dikembangkan seoptimal mungkin untuk mendorong kemajuan daerah dan negara. (bas/rhd)

 

 

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim