15 Pendaki Gunung Batukaru Digigit Anjing Positif Rabies

15 Pendaki Gunung Batukaru Digigit Anjing Positif Rabies
Dinas Pertanian Tabanan meminta warga melapor jika mengalami gigitan hewan. (ist)

Tabanan, SERU.co.id – Peristiwa mengejutkan terjadi di jalur pendakian Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Bali. Sebanyak 15 orang pendaki digigit seekor anjing liar yang kemudian terbukti positif rabies. Seluruh korban telah mendapatkan perawatan medis, sementara anjing tersebut dieliminasi untuk mencegah penularan lebih luas.

Kepala Desa Pujungan, I Made Rimayasa mengatakan, insiden itu berlangsung pada Minggu (21/9/2025) siang. Para korban mendapat pertolongan medis di Puskesmas 1 Pupuan, Tabanan, tak lama setelah kejadian.

Bacaan Lainnya

“Seluruh korban sudah ditangani secara medis. Saat itu baru dicurigai rabies, sehingga anjing yang menggigit langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Hewan. Sampelnya kemudian diperiksa di laboratorium,” seru Rimayasa, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (23/9/2025).

Hasil uji laboratorium keluar pada Selasa (23/9/2025). Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Gede Eka Parta Ariana memastikan, anjing tersebut positif rabies.

“Hasilnya sudah keluar kemarin malam. Anjing liar tersebut juga telah dieliminasi guna mencegah penularan ke hewan lain,” ujar Ariana.

Keberadaan anjing liar di jalur pendakian, khususnya di puncak Gunung Batukaru, memang sering dikeluhkan. Hewan-hewan tersebut diduga bertahan hidup karena banyaknya sisa makanan yang ditinggalkan pendaki.

Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan mengimbau masyarakat agar tidak panik, tetapi tetap waspada. Warga diminta segera melapor jika mengalami gigitan hewan dan melakukan pertolongan pertama sesuai prosedur. Kemudian membawa hewan peliharaan ke fasilitas kesehatan hewan untuk mendapatkan vaksinasi.

Peristiwa ini tercatat sebagai kasus pertama gigitan anjing rabies di kawasan Gunung Batukaru. Meski begitu, pihak desa menegaskan tidak memiliki kewenangan langsung dalam pengelolaan jalur pendakian maupun pencegahan di kawasan hutan. (aan/mzm)

disclaimer

Pos terkait